Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Meninggal Setelah 125.000 Mobil Terjebak Macet dalam Badai Salju

Kompas.com - 09/01/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

MURREE, KOMPAS.com - Sedikitnya 22 orang tewas setelah badai salju lebat menyebabkan sekitar 125.000 mobil terjebak di jalan macet menuju sebuah kota wisata resort pegunungan di Pakistan.

Delapan dari korban tewas berasal dari keluarga perwira polisi Islamabad Naveed Iqbal, yang meninggal bersama istri dan enam anaknya.

Baca juga: Pemandangan Pegunungan di Arab Saudi yang Diselimuti Salju sejak Tahun Baru

Polisi mengatakan kebanyakan orang mati kedinginan di dalam mobil mereka. Tetapi yang lain diperkirakan meninggal karena sesak napas, setelah menyalakan pemanas kendaraan mereka agar tetap hangat setelah terjebak di jalan.

Salju setinggi lebih dari empat kaki turun di kota lereng bukit pada Jumat (7/1/2022) malam, menjebak turis dan menghalangi semua lalu lintas masuk ke Murree, sekitar 70 km timur laut ibu kota Islamabad, pada hari berikutnya.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid mengatakan militer telah dikerahkan untuk membersihkan jalan dan menyelamatkan ribuan orang yang masih terjebak.

Kantor kepala menteri provinsi Punjab mengatakan daerah itu telah dinyatakan sebagai 'daerah bencana' dan mendesak orang-orang untuk menjauh.

Tentara, termasuk unit gunung militer khusus, dipanggil untuk membantu upaya penyelamatan. Ribuan kendaraan sudah mulai dibebaskan pada Sabtu (8/1/2022) pagi, meskipun ribuan lainnya masih terjebak di daerah tersebut.

Orang-orang bekerja untuk membersihkan jalan setelah hujan salju lebat di Murree, sekitar 70 kilometer (45 mil) timur laut ibu kota, Islamabad pada 8 Januari 2022 setelah insiden sebelumnya di mana sedikitnya 22 orang tewas dalam kemacetan lalu lintas besar yang disebabkan oleh puluhan ribu orang pengunjung memadati kota perbukitan Pakistan untuk melihat hujan salju yang luar biasa lebat. AFP Orang-orang bekerja untuk membersihkan jalan setelah hujan salju lebat di Murree, sekitar 70 kilometer (45 mil) timur laut ibu kota, Islamabad pada 8 Januari 2022 setelah insiden sebelumnya di mana sedikitnya 22 orang tewas dalam kemacetan lalu lintas besar yang disebabkan oleh puluhan ribu orang pengunjung memadati kota perbukitan Pakistan untuk melihat hujan salju yang luar biasa lebat.

Baca juga: Turun Salju Tebal, Lebih dari 100 Penerbangan Domestik di Jepang Dibatalkan

Murree adalah kota resort populer di musim dingin. Tempat ini menarik lebih dari satu juta turis setiap tahun meskipun jalan-jalan menuju kota sering terhalang oleh salju di musim dingin.

Umar Maqbool, seorang administrator lokal, mengatakan hujan salju lebat menghambat upaya penyelamatan pada malam hari. Bahkan alat berat yang dibawa untuk membersihkan salju pada awalnya macet.

"Sampai (militer tiba) tidak ada kendaraan atau bahkan orang yang berjalan kaki yang diizinkan memasuki Murree, kecuali kendaraan darurat dan penyelamatan, dan untuk mereka yang mencari makanan untuk orang-orang yang terjebak," kata menteri dalam negeri Sheikh Rashid Ahmed melansir Daily Mail.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan mobil-mobil pnuh berdesakan, dengan tumpukan salju setinggi nyaris satu meter di atapnya.

"Orang-orang menghadapi situasi yang mengerikan," Usman Abbasi, seorang turis yang terjebak di kota di mana salju tebal masih turun, mengatakan kepada AFP melalui telepon.

Selama berhari-hari, media sosial Pakistan penuh dengan gambar dan video orang-orang bermain salju di sekitar Murree, kota resor indah yang dibangun oleh Inggris pada abad ke-19 sebagai sanatorium bagi pasukan kolonialnya.

Baca juga: Viral: Gara-gara Tolak Bersihkan Salju, Pria Ini Tinggalkan Istrinya

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dia terkejut dan kesal pada tragedi ini.

"Hujan salju yang belum pernah terjadi sebelumnya dan serbuan pengunjung yang bepergian tanpa memeriksa kondisi cuaca membuat admin distrik tidak siap," kicaunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com