Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Omicron Sebabkan Gejala Ringan, tapi Tak Boleh Diremehkan

Kompas.com - 07/01/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Omicron tapaknya menimbulkan gejala ringan meski lebih mudah menular.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan Manajemen Klinis WHO Janet Diaz berdasarkan studi awal yang dia paparkan di markas WHO di Jenewa, Swiss, Kamis (6/1/2022).

Berdasarkan studi awal, Diaz menuturkan bahwa risiko rawat inap dari pasien varian Omicron cenderung menurun.

Baca juga: Kabar Baik Covid-19, WHO Sebut Banyak Bukti Omicron Sebabkan Gejala Lebih Ringan

Tampaknya, juga ada penurunan risiko keparahan gejala pada orang yang lebih muda maupun lebih tua sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa meski menimbulkan gejala yang lebih ringan, varian Omicron tidak boleh dianggap remeh.

“Meskipun Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak berarti harus diremehkan,” kata Tedros di Jenewa.

“Sama seperti varian sebelumnya, Omicron membuat orang harus dirawat di rumah sakit dan membunuh orang,” sambung Tedros.

Baca juga: Khawatir Dampak Varian Omicron, India Perluas Vaksinasi Covid-19 untuk Remaja 15-18 Tahun

Dia memperingatkan tsunami Covid-19 ketika infeksi global melonjak tinggi yang dipicu oleh Omicron dan Delta, sistem perawatan kesehatan kewalahan, dan pemerintah berjuang untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Tedros juga mengulangi seruannya untuk kesetaraan yang lebih besar ihwal distribusi dan akses ke vaksin secara global.

Karena masih timpangnya vaksinasi antara negara maju dan negara berkembang, target WHO untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia kemungkinan akan meleset.

Target capaian vaksinasi global tersebut dipandang dapat membantu mengakhiri fase akut pandemi.

Baca juga: Ahli Virologi Prediksi Banyak Orang Berpotensi Terinfeksi Omicron

“Peningkatan demi peningkatan di sejumlah kecil negara tidak akan mengakhiri pandemi sementara miliaran orang sama sekali tidak terlindungi,” tutur Tedros.

Penasihat Senior WHO Bruce Aylward mengatakan, sebanyak 36 negara bahkan belum mencapai 10 persen vaksinasi.

Dari semua pasien yang mengalami gejala parah di seluruh dunia, 80 persen di antaranya tidak divaksinasi.

Baca juga: India Mulai Berikan Vaksin Covid-19 untuk Remaja di Tengah Ancaman Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com