Penulis: VOA Indonesia
KOMPAS.com - Sosialita Inggris Ghislaine Maxwell telah dinyatakan bersalah karena membantu memikat gadis-gadis remaja untuk dilecehkan secara seksual oleh mendiang Jeffrey Epstein.
Putusan yang diumumkan Rabu (29/12/2021) sore itu mengakhiri persidangan selama satu bulan penuh yang menghadirkan kisah-kisah eksploitasi seksual terhadap gadis-gadis, di mana yang paling muda di antara mereka berusia 14 tahun, yang disampaikan oleh sedikitnya empat perempuan yang menggambarkan pelecehan seksual itu pada 1990-an hingga awal 2000, di beberapa rumah mewah Epstein di Florida, New York dan New Mexico.
Para juri berunding selama lima hari penuh sebelum memutuskan Maxwell bersalah atas setiap dakwaan, kecuali satu. Ia akan menghadapi hukuman beberapa tahun penjara.
Baca juga: Bill Gates Sebut Hubungannya dengan Jeffrey Epstein sebagai Kesalahan Besar
Putusan ini akan mengakhiri upaya sejumlah perempuan yang selama bertahun-tahun berjuang untuk meminta pertanggungjawaban Maxwell karena telah melecehkan mereka.
Kuasa hukum Maxwell mengatakan, kliennya dijadikan kambing hitam atas kejahatan yang dilakukan pemodal Jeffrey Epstein, yang bunuh diri di penjara 2019.
Selama persidangan jaksa memanggil 24 saksi mata untuk memberikan gambaran kehidupan di dalam rumah Epstein kepada juri.
Seorang pembantu rumah tangga menyampaikan kesaksian bahwa ia diminta untuk “membutakan mata, menutup telinga dan berpura-pura bodoh” tentang kehidupan pribadi Epstein, seorang pemodal yang rajin menjalin persahabatan dengan sejumlah politisi berpengaruh dan taipan bisnis; dan Maxwell, anak seorang raja media yang menjalani kehidupan mewah.
Beberapa pilot yang menjadi saksi mata dalam sidang itu menyebut beberapa nama tokoh terkenal seperti Pangeran Andrew, Bill Clinton dan Donald Trump yang terbang dengan pesawat jet pribadi milik Epstein.
Ada juga dokumen bank yang menunjukkan Epstein telah mengalihkan 30,7 juta dollar AS pada Maxwell, teman hidupnya sejak lama yang pernah menjadi pacar dan kemudian menjadi pegawainya.
Baca juga: Gubernur New York Mengundurkan Diri karena Tersandung Kasus Pelecehan Seksual
Tetapi inti utama penuntutan adalah kesaksian empat perempuan yang mengatakan mereka telah menjadi korban Maxwell dan Epstein pada usia masih sangat muda.
Tiga perempuan memberi kesaksian dengan menggunakan nama depan atau nama samaran untuk melindungi privasi mereka, yaitu Jane, seorang aktris televisi; Kate, seorang mantan model dari Inggris; dan Carolyn, yang kini seorang ibu dan berupaya pulih dari kecanduan narkoba.
Yang keempat adalah Annie Farmer, seorang psikolog yang memilih menggunakan nama aslinya setelah beberapa tahun ini bersikap vokal tentang tuduhan yang disampaikannya.
Satu sama lain mereka menggemakan deskripsi tentang perilaku Maxwell yang menggunakan pesonanya dan hadiah untuk mendapatkan kepercayaan mereka, menaruh minat pada masalah yang dihadapi para korban dan memberi mereka jaminan bahwa Epstein dapat menggunakan kekayaan dan koneksinya untuk memenuhi impian mereka.