Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ungkap Cara agar Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir pada 2022

Kompas.com - 21/12/2021, 07:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap cara agar pandemi Covid-19 bisa berakhir tahun depan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia harus bekerja sama dan berani membuat pilihan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 pada 2022.

"2022 harus menjadi tahun kita mengakhiri pandemi," kata Tedros, dikutip dari Kantor Berita AFP, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan Baru: Kasus Omicron Bisa Berlipat Ganda Setiap 3 Hari

Menjelang perayaan akhir tahun 2021, dia mengajak negara-negara harus mengendalikan acara nasional yang terkait dengan liburan.

Pasalnya, membiarkan orang-orang banyak berkumpul akan menjadi "platform yang sempurna" bagi varian Omicron untuk menyebar.

“Akan lebih baik untuk membatalkan acara sekarang dan merayakannya nanti daripada merayakan sekarang dan berduka nanti," tutur Tedros.

Sejak pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada November 2021, Covid-19 varian Omicron sekarang telah diidentifikasi di puluhan negara dan membuyarkan harapan bahwa pandemi terburuk telah berakhir.

Penyebaran varian Omicron yang sangat cepat

WHO mengatakan, varian Omicron dapat menyebar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada Covid-19 varian Delta,” kata Tedros.

Baca juga: Penyakit Misterius Tewaskan Hampir 100 Orang di Sudan, Masih dalam Penyelidikan WHO

Dia memperingatkan bahwa strain tersebut tampaknya memiliki kemampuan untuk menggandakan infeksinya setiap 1,5 hingga tiga hari.

"Itu sangat cepat (menyebar)," tegas Tedros.

Selain peningkatan penularan, data awal telah menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki tanda-tanda resistensi yang mengkhawatirkan terhadap vaksin Covid-19.

Namun, ada juga indikasi bahwa itu memicu gejala yang kurang parah daripada jenis sebelumnya.

Kepala Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan mengatakan pada konferensi pers Senin kemarin bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari varian lainnya.

Dia memperingatkan bahwa Afrika Selatan dan tempat-tempat lain yang melaporkan tingkat rawat inap yang lebih rendah dari Omicron telah terpukul keras dalam gelombang sebelumnya, sehingga banyak dari kasus Omicron mungkin merupakan infeksi ulang.

Baca juga: WHO: Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat dan Bisa Membuat Kewalahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com