Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Disebut Siapkan 175.000 Tentara untuk Serang Ukraina

Kompas.com - 04/12/2021, 16:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sebuah laporan dari salah satu surat kabar AS menyebutkan bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina paling cepat awal tahun depan.

Invasi Rusia ke Ukraina tersebut bisa menjadi serangan multi-front yang melibatkan 175.000 tentara.

Hal tersebut diwartakan oleh The Washington Post mengutip pernyataan dari pejabat AS dan dokumen intelijen “Negeri Paman Sam”.

Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Akan Menyerang Besar-besaran Januari 2022

Seorang pejabat AS mengatakan dengan syarat anonim bahwa rencana invasi Rusia ke Ukraina tersebut melibatkan 100 batalion taktis dengan perkiraan 175.000 personel.

Melansir Anadolu Agency, Sabtu (4/12/2021), kekuatan tersebut juga akan didukung oleh berbagai peralatan militer, kendaraan lapis baja, dan artileri.

Sementara itu, dokumen intelijen AS yang diperoleh The Washington Post menyebutkan bahwa Rusia menyebar pasukannya tersebut di empat lokasi.

Baca juga: Kremlin: Ukraina Ingin Merebut Crimea Sama Saja Ancaman bagi Rusia

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan, hampir 94.000 tentara Rusia telah dikerahkan di perbatasan Ukraina.

Reznikov menambahkan, Moskwa dapat memicu eskalasi skala besar pada Januari 2022.

Pada Kamis (2/12/2021), AS kembali memperingatkan Rusia untuk tidak melancarkan agresi militer baru terhadap Ukraina.

Washington juga mendesak Moskwa untuk memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian Minsk.

Baca juga: Khawatir Diserang Rusia, Ukraina Minta Paket Pencegahan dari NATO

Presiden AS Joe Biden menuturkan, dirinya tengah merancang serangkaian inisiatif untuk membuat Rusia “kesulitan” melakukan kemungkinan invasi terhadap Ukraina.

Biden menambahkan, dia terus berhubungan dengan para sekutunya di Eropa melalui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan.

Sementara itu, seorang pejabat Rusia mengatakan pada Jumat bahwa pertemuan online antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Biden bisa saja terjadi beberapa hari ke depan.

Kedua pemimpin tersebut bakal membahas implementasi keputusan mereka sepakati sebelumnya di Jenewa, Swiss, pada Juni.

Baca juga: Presiden Ukraina Mengaku Tak Takut Berbicara Langsung dengan Putin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com