Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Menipu Perawat, Seorang Pria Gunakan Lengan Palsu saat Divaksin Covid-19

Kompas.com - 04/12/2021, 16:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Seorang pria dari Biella, Italia, mencoba menerima vaksin Covid-19 dengan dua lengan palsu dari busa karet, dalam upaya untuk mendapatkan sertifikat vaksin Covid-19 tanpa benar-benar diinokulasi.

Kepada The Times, Filippa Bua, perawat yang jeli menemukan kasus itu, mengatakan pasien duduk dan hanya menarik sedikit kausnya. Jadi, hanya ada celah kecil antara kemejanya dan lengan busa karet yang terlihat untuk vaksin.

Baca juga: Pemicu Pembekuan Darah dari Vaksin AstraZeneca Ditemukan, Begini Paparan Peneliti...

"Warna lengannya membuat saya curiga dan saya meminta pria itu untuk membuka sisa lengan kirinya. Itu (lengan palsu) dibuat dengan baik tetapi warnanya tidak sama," kata Bua kepada La Repubblica, menurut Guardian.

Bua dilaporkan berhenti melakukan vaksinasi ketika dia tidak bisa melihat pembuluh darah pria itu.

"Itu terbuat dari busa karet," kata Bua, menambahkan bahwa itu (lengan palsu) "dibuat dengan cukup baik."

Pria, yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan mengenakan dua lengan busa karet di bawah "korset teater tebal". Pelaku ingin mendapatkan sertifikat vaksin setelah Italia mengumumkan pekan lalu, bahwa orang harus menunjukkan bukti vaksin, atau "Green Pass", di bar dan restoran mulai Senin (29/11/2021).

Protes telah terjadi di seluruh negeri atas langkah-langkah baru pembatasan Covid-19 itu.

Baca juga: Yunani Akan Terapkan Denda Vaksin Covid-19 Per Bulan bagi Warga yang Menolak Diinokulasi

Italia adalah negara pertama di Eropa yang mengamanatkan vaksin untuk petugas kesehatan. Di bawah aturan baru, pekerja seperti guru, petugas polisi, dan staf rumah sakit lainnya harus divaksinasi sepenuhnya, untuk mempertahankan pekerjaan mereka.

BBC melaporkan bahwa pria yang tidak disebutkan namanya itu adalah seorang petugas kesehatan yang telah diskors dari pekerjaannya karena tidak divaksinasi.

Menurut The Times, persyaratan vaksin diperluas di Italia, dengan peningkatan kasus selama berbulan-bulan dan kekhawatiran baru tentang varian Omicron. Kini hampir 13 persen orang dewasa belum menerima satu suntikan pun.

Meskipun strategi pria dengan lengan palsu busa gagal, Bua mengatakan pelaku nampak "menyenangkan dan tenang," setelah ditangkap.

Tetapi otoritas rumah sakit melaporkan kejadian itu ke polisi setempat dan dia sedang diselidiki karena penipuan, menurut BBC.

Baca juga: Pengantin Sydney Berencana Siapkan Meja Terpisah Khusus Anti-Vaksin di Pernikahannya

Alberto Cirio, presiden dewan kesehatan wilayah, mengatakan bahwa kasus itu tergolong pelanggaran "sangat berat, dan tidak dapat diterima mengingat pengorbanan yang dialami komunitasnya karena pandemi."

Bua sebagai petugas kesehatan juga merasa tersinggung atas trik terselubung yang buruk pelaku.

"Itu sangat memalukan," kata Bua kepada The Times, "berpikir bahwa seorang perawat tidak dapat membedakan antara busa karet dan kulit."

"Saya merasa tersinggung sebagai seorang profesional," kata Filippa Bua kepada La Repubblica.

"Warna lengannya membuatku curiga, jadi aku meminta pria itu untuk membuka sisa lengan kirinya. Warnanya bagus tapi warnanya tidak sama."

Setelah tertangkap pria itu berkata kepadanya: "Apakah Anda pernah membayangkan bahwa saya memiliki tubuh seperti itu?"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com