Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Mulai Racik Vaksin Covid-19 Khusus untuk Varian Omicron

Kompas.com - 30/11/2021, 07:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Pfizer mulai meracik vaksin Covid-19 khusus untuk menangkal varian Omicron, jika dosis yang beredar saat ini tidak efektif melawannya, kata CEO Albert Bourla pada Senin (29/11/2021).

Bourla mengatakan kepada CNBC, perusahaannya pada Jumat (26/11/2021) mulai menguji vaksin saat ini terhadap varian Omicron, yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan dan dikhawatirkan kembali memicu gelombang global infeksi Covid-19.

"Saya tidak berpikir hasilnya vaksin tidak melindungi," kata Bourla dikutip dari AFP.

Baca juga: Pfizer: Vaksin Baru Siap dalam 100 Hari jika Varian Covid-19 Omicron Kebal oleh Suntikan Sekarang

Namun, pengujian dapat menunjukkan bahwa vaksin Pfizer lebih sedikit melindungi, yang berarti perlu membuat vaksin baru, kata Bourla.

"Jumat kami membuat template DNA pertama kami, yang merupakan kemungkinan perubahan pertama dari proses pengembangan vaksin baru," lanjutnya.

Johnson & Johnson juga mengatakan pada Senin, pihaknya "membuat vaksin varian khusus Omicron dan akan mengembangkannya sesuai kebutuhan."

Pada Jumat, Moderna selaku pembuat vaksin Covid-19 terkemuka lainnya, mengatakan sedang mengembangkan dosis booster terhadap varian Omicron.

Bourla menyamakan situasi ini dengan kejadian awal 2021 ketika Pfizer dan mitra Jermannya, BioNTech, mengembangkan vaksin dalam 95 hari saat ada kekhawatiran formulanya tidak akan bekerja melawan varian Delta, meskipun versi itu pada akhirnya tidak digunakan.

Vaksin saat ini sangat efektif terhadap Delta, klaim Bourla, menambahkan bahwa Pfizer berharap dapat memproduksi empat miliar dosis vaksin pada 2022.

Baca juga: Vaksin Sekarang Mungkin Kurang Efektif Lawan Omicron, tapi Masih Ampuh Cegah Varian Lainnya

Pada Senin, Badan Kesehatan Dunia memperingatkan, Covid-19 varian Omicron menimbulkan risiko sangat tinggi secara global.

Bourla berkata, dia juga sangat yakin pil Pfizer yang baru-baru ini diluncurkan akan bekerja sebagai pengobatan untuk Covid-19 yang disebabkan oleh mutasi, termasuk Omicron.

Pil Pfizer yang dikonsumsi di antara pasien baru terinfeksi dan berisiko tinggi yang dirawat dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala, terbukti mengurangi rawat inap atau kematian hingga hampir 90 persen.

Baca juga: WHO: Risiko Covid-19 Varian Omicron Sangat Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com