PARIS, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Steve Simon, masih sangat prihatin tentang kondisi bintang China Peng Shuai, menyusul tuduhan penyerangan seksual terhadap seorang politisi kuat, kata seorang juru bicara kepada AFP, Sabtu (27/11/2021).
"(Ketua WTA) telah menghubungi Peng Shuai melalui berbagai saluran komunikasi. Dia mengirim dua e-mail kepadanya, yang jelas bahwa tanggapannya dipengaruhi oleh orang lain," katanya.
"Dia tetap sangat prihatin bahwa Peng tidak bebas dari sensor atau paksaan, dan memutuskan untuk tidak terlibat kembali melalui e-mail sampai dia puas bahwa tanggapannya adalah darinya sendiri, dan bukan dari sensornya."
"WTA tetap mengkhawatirkan kemampuannya untuk berkomunikasi secara bebas, terbuka, dan langsung," lanjut pernyataan tersebut.
Baca juga: Profil Zhang Gaoli, Eks Wakil PM China yang Dituduh Paksa Petenis Peng Shuai Berhubungan Seks
Peng Shuai, juara ganda Wimbledon dan Perancis Terbuka berusia 35 tahun, tidak terlihat selama lebih dari dua minggu, setelah menuduh mantan wakil perdana menteri Zhang Gaoli yang sekarang berusia 70-an, pernah memaksanya berhubungan seks saat menjalani bertahun-tahun hubungan putus-nyambung.
Pada Minggu (21/11/2021), foto-foto resmi turnamen tenis Beijing menunjukkan ada Peng Shuai di antara peserta, dan dia berpartisipasi pada hari yang sama dalam video call dengan kepala Komite Olimpiade Internasional.
Uni Eropa, PBB, Amerika Serikat, dan Inggris, semuanya meminta bukti keberadaan dan keselamatan Peng Shuai.
Namun Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "Orang-orang harus berhenti membesar-besarkan dengan sengaja dan bertujuan jahat (soal kontroversi seputar Peng Shuai hilang)."
Baca juga: China Akhirnya Buka Suara soal Hilangnya Petenis Peng Shuai, Sebut Kasusnya Dibesar-besarkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.