Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Mengaku Diperkosa Diego Maradona Saat Berusia 16 Tahun

Kompas.com - 23/11/2021, 16:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Guardian

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Seorang wanita asal Kuba mengungkapkan, dirinya pernah diperkosa legenda sepak bola Diego Maradona saat berusia 16 tahun.

Mavys Alvarez, yang kini berusia 37 tahun, mengisahkan lagi insiden yang dialaminya dua dekade silam di depan Kementerian Kehakiman Argentina.

Kesaksian yang diberikan pada pekan lalu itu bagian dari penyelidikan dugaan perdagangan Alvarez kepada rombongan Maradona.

Baca juga: Berulang Tahun 30 Oktober, Inilah Sepak Terjang Diego Maradona

Diego Maradona, yang dianggap salah satu legenda sepak bola terbesar di muka Bumi ini, meninggal pada November tahun lalu.

Kesaksian tersebut berkaitan dengan perjalanan yang dilakukan Alvarez bersama Maradona pada 2001, ketika sang bintang berusia 40 tahun.

Alvarez mengatakan, dia pertama bertemu dengan legenda Napoli itu saat di Kuba, ketika dia menjalani pengobatan bagi pecandu narkoba.

Dalam konferensi pers di Buenos Aires, Alvarez mengaku diperkosa oleh Maradona saat berada di klinik di Havana.

Dilansir Reuters via The Guardian Selasa (23/11/2021), ibu Alvarez sendiri berada di kamar sebelah ketika insiden itu terjadi.

"Dia menutup mulut saya, dia memperkosa saya," kata Alvarez. "Saya tidak ingin terlalu mengingatnya," lanjutnya.

Baca juga: Franck Ribery Datang, Salernitana bak Punya Maradona

"Saya berhenti menjadi seorang gadis. Semua ketidakberdayaan saya sebagai remaja terenggut dari saya," ratapnya.

Matias Morla, kuasa hukum Maradona sebelum dia meninggal, memilih tidak berkomentar atas klaim Alvarez itu.

Alvarez menuturkan dalam pernyataan sebelumnya ke media, hubungannya dengan juara Piala Dunia 1986 itu ada konsensus.

Namun di sisi lain, dia mengakui dalam suatu kesempatan, pemilik "Gol Tangan Tuhan" tersebut melakukan pemaksaan terhadapnya.

Dia menjelaskan, keluarganya menerima hubungan keduanya meski jarak umurnya sangat jauh karena Maradona berteman dengan Fidel Castro, pemimpin Kuba.

Baca juga: Pengacara Perawat Maradona: Dokter yang Membunuh Sang Legenda

"Keluarga saya tentu tidak akan menyetujui jika pemerintah Kuba tak terlibat. Mereka terpaksa menerima relasi yang tidak sehat ini," keluhnya.

Dia mengaku sengaja membuat laporan untuk menolong perempuan yang menjadi korban perdagangan, dan membantu mereka.

Alvarez berujar, dia begitu berat untuk menuju ke Argentina, di mana Diego Maradona dipuja sebagai pahlawan.

"Di sini, dia idola. Di saat bersamaan yang saya ingat adalah dia merupakan sosok dengan kepribadian jelek," ujar dia.

Baca juga: Selidiki Kematian Maradona, Jaksa Interogasi Perawat Shift Siang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com