Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Dokter Maradona Disidang 14 Juni, Terancam Penjara 8-25 Tahun

Kompas.com - 31/05/2021, 11:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Penyelidikan terhadap para dokter Diego Maradona atas kematian sang legenda lapangan hijau itu ditunda sampai 14 Juni, ujar seorang sumber kepada AFP pada Sabtu (29/5/2021).

Ketujuh anggota tim medis Maradona akan diperiksa oleh hakim investigasi pada Senin (14/6/2021), untuk memutuskan apakah dakwaan harus dijatuhkan kepada mereka.

Jika dinyatakan bersalah, mereka bisa dipenjara 8-25 tahun.

Baca juga: 3 Dokter Diego Maradona Hadapi Dakwaan Pembunuhan Berencana

Diego Maradona meninggal karena serangan jantung pada November 2020 dalam usia 60 tahun.

Maradona meninggal hanya beberapa minggu setelah menjalani operasi otak akibat pembekuan darah.

Namun para jaksa meyakini kematian Maradona adalah akibat malpraktik atau kelalaian dokter, yang memperburuk kondisi kesehatan dan mengakibatkan kematiannya.

Pada Mei panel investigasi medis menyimpulkan bahwa Maradona menjalani periode menyakitkan dan berkepanjangan sebelum kematiannya.

Baca juga: Warisan Maradona Jadi Rebutan, Dua Anaknya Ribut dengan Mantan Pengacara

Proses hukum ini berawal dari pengaduan yang diajukan oleh dua dari lima putri Maradona terhadap ahli bedah sarafnya, Leopoldo Luque.

Namun Luque menampiknya sembari meneteskan air mata dengan berkata, telah melakukan semua yang dia bisa sampai yang tidak mungkin untuk pasien yang tak bisa diatur.

Tuduhan atas penyebab kematian Maradona ini terjadi di samping kasus lainnya yaitu sengketa warisan sang legenda Napoli tersebut.

Sengketa warisan Maradona ini melibatkan kelima anaknya, para saudara laki-lakinya, dan Matias Morla mantan pengacaranya.

Maradona adalah idola bagi jutaan orang Argentina setelah membawa Tim Tango menjuarai Piala Dunia 1986, trofi kedua Albiceleste di turnamen empat tahunan tersebut.

Baca juga: Jenazah Diego Maradona Diminta Tak Dikremasi, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com