WASHINGTON DC, KOMPAS.com – AS meminta Israel menekan Panglima Militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan untuk membatalkan kudeta di negara tersebut.
Hal tersebut dilaporkan oleh media asal AS, Axios, pada Rabu (3/11/2021). Permintaan AS tersebut membuka tabir seberapa dekat hubungan antara Burhan dengan Israel.
Burhan adalah pemimpin de facto Sudan sejak presiden Omar al-Bashir digulingkan pada 2019.
Baca juga: Kudeta Sudan, Jenderal Perintahkan Pembebasan 4 Menteri yang Ditahan
Setelah itu, pemerintahan Sudan diganti dengan pemerintahan transisi yang kemudian dikudeta militer pimpinan Burhan pada 25 Oktober.
Dia juga merupakan tokoh kunci dalam upaya normalisasi hubungan diplomatik antara Sudan dan Israel.
Puncaknya, Sudan dan Israel sepakat menormalisasi hubungan diplomatik sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham yang didukung AS pada 2020.
Dalam situasi tersebut, militer Sudan memainkan peran yang lebih aktif dalam terjalinnya hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca juga: PM Sudan Nyatakan Tidak Akan Pernah Mundur dengan Sukarela Pascakudeta
Sejauh ini, Israel masih bungkam mengenai Sudan. Padahal, negara-negara Barat tak berhenti mengutuk kudeta tersebut sebagaimana dilansir The Times of Israel, Kamis (4/11/2021).
Axios melaporkan, kurangnya tanggapan Israel meningkatkan persepsi di Washington bahwa Israel mendukung Burhan sekaligus militer Sudan.
Media tersebut juga mewartakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyinggung Sudan ketika melakukan panggilan telepon pekan lalu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Blinken meminta Israel untuk memanggil militer Sudan guna membatalkan kudeta di sana.
Baca juga: 3 Warga Sipil Tewas Ditembak Militer dalam Protes Nasional Anti-kudeta Sudan
Pada Senin (1/11/2021), situs berita Walla melaporkan delegasi Israel mengunjungi Sudan dalam beberapa hari terakhir.
Delegasi Israel itu bertemu dengan para pemimpin kudeta untuk mengukur situasi politik yang bergejolak di Sudan dan kemungkinan pengaruhnya terhadap normalisasi hubungan.
Delegasi itu juga dilaporkan telah bertemu dengan Jenderal Abdel Rahim Hamdan Dagalo.
Sebelum Israel mengunjungi Sudan, delegasi Sudan mengunjungi Israel beberapa pekan sebelumnya. Di antara delegasi Sudan tersebut terdapat Dagalo.
Baca juga: Kudeta Sudan: Panglima Militer Pecat 6 Duta Besar