Saat Barack Obama Terpilih Jadi Presiden Kulit Hitam AS Pertama

KOMPAS.com - Barack Hussein Obama lahir pada 4 Agustus 1961, di Honolulu. Masa kecilnya indah dan apa adanya, tanpa pernah ada bayangan menjadi sosok nomor satu di negara adidaya.

Tapi, garis hidup membawanya pada sejarah. Sejak awal berdiri, Amerika Serikat tak pernah punya presiden berkulit hitam.

Obama menerobos semuanya. Melewati jalan nan panjang dan berliku, hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden AS ke-44 pada 4 November 2008.

Baca juga: Daftar Tokoh Dunia Lulusan Harvard University, Ada Barack Obama

Obama dilantik pada Januari 2009, dan dalam kariernya, dia berhasil memenangkan pemilihan untuk masa jabatan kedua pada 6 November 2012.

Dilansir Ballotpedia, sebelumnya, ia menjabat sebagai Senator junior dari Illinois dan merupakan calon dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden 2008.

Dia adalah orang Afrika-Amerika pertama yang mendapatkan dukungan yang cukup untuk pencalonan partai politik besar Amerika mana pun dan menjadi presiden Afrika-Amerika pertama di AS.

Lahir dari ayah Kenya dan ibu Amerika, Obama menghabiskan sebagian besar masa kecil dan remajanya di Honolulu, Hawaii.

Orang tuanya berpisah ketika dia masih bayi dan bercerai sebelum dia berusia tiga tahun.

Pada usia enam tahun, ia pindah ke Jakarta, Indonesia, di mana ia tinggal bersama ibu dan ayah tirinya selama empat tahun.

Pada usia sepuluh tahun, Obama dikirim kembali ke Hawaii untuk tinggal bersama kakek-neneknya.

Baca juga: Pesan Romantis Barack Obama untuk Michelle di 29 Tahun Pernikahan

Dia menjalankan studi di Akademi Punahou dan lulus dengan pujian pada tahun 1979. Ayah Obama, Barack Obama Sr, meninggal dalam kecelakaan mobil di Kenya pada tahun 1982.

Ibunya, Ann Dunham, meninggal karena kanker ovarium pada tahun 1995.

Obama lulus dari Universitas Columbia pada tahun 1983 dan memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Harvard pada tahun 1991.

Saat magang dengan Sidley & Austin pada tahun 1989, ia bertemu Michelle Robinson keduanya mulai berkencan.

Dia membantu mengatur pendaftaran pemilih selama kampanye Clinton, mengajar di sekolah hukum Universitas Chicago, dan mempraktikkan hukum setelah lulus.