Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: PBB Akan Mati jika Hak Veto Dewan Keamanan Dicabut

Kompas.com - 26/10/2021, 05:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SOCHI, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam PBB akan mati, jika hak veto lima anggota tetap Dewan Keamanan dicabut,

Hal tersebut Putin sampaikan dalam pertemuan kelompok diskusi Valdai Club di Sochi, Kamis (21/10/2021).

Rusia adalah salah satu dari lima kekuatan veto permanen di PBB.

Baca juga: Korea Utara Tuding Dewan Keamanan PBB Punya Standar Ganda

Menurut laporan Reuters, Selama bertahun-tahun Dewan Keamanan PBB ditekanan untuk melakukan reformasi, guna memperhitungkan perubahan demografi dan ekonomi dunia sejak dibentuk setelah Perang Dunia II.

Kerangka kerja PBB saat ini dengan Rusia, China, Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Inggris memegang status istimewa mencerminkan situasi setelah Perang Dunia II, kata Putin.

Selanjutnya dia mengatakan, kekuatan yang meningkat seperti India dan Afrika Selatan memiliki hak untuk perwakilan yang lebih besar.

Namun, Putin menolak kritik oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas operasi PBB saat ini.

Baca juga: DK PBB Perpanjang Misi Afghanistan selama 6 Bulan

PBB “akan mati pada hari yang sama” jika hak veto P5 dicabut, kata Putin dikutip dari Bloomberg.

Mantan mata-mata KGB itu membela nilai-nilai konservatif tradisional, memperingatkan bahwa kebijakan Barat tentang gender dan identitas seksual mempertaruhkan kelangsungan hidup umat manusia.

“Saya yakin bahwa kita perlu memperjuangkan nilai-nilai sejati, mempertahankannya dengan sekuat tenaga,” lanjut Putin.

Baca juga: Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Afghanistan Tanpa Jaminan Zona Aman


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com