SOCHI, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam PBB akan mati, jika hak veto lima anggota tetap Dewan Keamanan dicabut,
Hal tersebut Putin sampaikan dalam pertemuan kelompok diskusi Valdai Club di Sochi, Kamis (21/10/2021).
Rusia adalah salah satu dari lima kekuatan veto permanen di PBB.
Baca juga: Korea Utara Tuding Dewan Keamanan PBB Punya Standar Ganda
Menurut laporan Reuters, Selama bertahun-tahun Dewan Keamanan PBB ditekanan untuk melakukan reformasi, guna memperhitungkan perubahan demografi dan ekonomi dunia sejak dibentuk setelah Perang Dunia II.
Kerangka kerja PBB saat ini dengan Rusia, China, Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Inggris memegang status istimewa mencerminkan situasi setelah Perang Dunia II, kata Putin.
Selanjutnya dia mengatakan, kekuatan yang meningkat seperti India dan Afrika Selatan memiliki hak untuk perwakilan yang lebih besar.
Namun, Putin menolak kritik oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas operasi PBB saat ini.
Baca juga: DK PBB Perpanjang Misi Afghanistan selama 6 Bulan
PBB “akan mati pada hari yang sama” jika hak veto P5 dicabut, kata Putin dikutip dari Bloomberg.
Mantan mata-mata KGB itu membela nilai-nilai konservatif tradisional, memperingatkan bahwa kebijakan Barat tentang gender dan identitas seksual mempertaruhkan kelangsungan hidup umat manusia.
“Saya yakin bahwa kita perlu memperjuangkan nilai-nilai sejati, mempertahankannya dengan sekuat tenaga,” lanjut Putin.
Baca juga: Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Afghanistan Tanpa Jaminan Zona Aman