Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Myanmar Bertempur Sengit dengan Pemberontak, Warga Satu Kota Melarikan Diri

Kompas.com - 23/09/2021, 13:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber DW

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Ribuan orang meninggalkan satu kota Myanmar di tengah pertempuran antara pemberontak anti-junta dan militer Myanmar.

Bentrokan sengit membuat tentara membom rumah-rumah warga sipil, menurut penduduk dan media lokal pada Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Tentara Myanmar Diserang Bom, Pemerintah Bayangan Serukan Perang

Sebagian besar dari 10.000 orang Thantlang melarikan diri, mencari perlindungan di daerah sekitarnya.

Beberapa dari mereka melarikan diri melintasi perbatasan India, menurut seorang pemimpin komunitas melansir DW.

Sejumlah bangunan Kota di Negara Bagian Chin barat dibakar setelah berhari-hari pertempuran antara pasukan milisi yang menentang kekuasaan militer dan tentara yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.

Di negara bagian Mizoram, India, kepala kelompok masyarakat sipil mengatakan sekitar 5.500 warga sipil melarikan diri dari Myanmar.

Mereka tiba di dua distrik selama seminggu terakhir, saat berusaha melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar.

Selama pertempuran akhir pekan lalu di Thantlang, sekitar 20 rumah dibakar.

Baca juga: Awal Mula Kerusuhan Myanmar: Dipicu Kudeta, Militer Berkuasa

Pasukan dilaporkan membunuh seorang pendeta Kristen yang mencoba memadamkan api, menurut portal berita Myanmar Now. Namun, media pemerintah membantah laporan tersebut.

Salai Thang, seorang pemimpin masyarakat, mengatakan empat warga sipil tewas dan 15 terluka.

Selama beberapa minggu konflik dengan militer Myanmar juga menggunakan serangan udara setelah pangkalan militernya diserbu.

Pasukan Pertahanan Chin, yang menentang militer Myanmar, mengatakan 30 tentara tewas.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintah Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer awal tahun ini, memicu pemberontakan nasional yang coba dibasmi oleh junta.

Serangan terhadap junta telah meningkat setelah anggota parlemen yang digulingkan menyerukan "perang defensif rakyat" awal bulan ini.

Baca juga: Junta Myanmar Adili Aung San Suu Kyi atas Kasus Korupsi Mulai 1 Oktober

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com