Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Kerusuhan Myanmar: Dipicu Kudeta, Militer Berkuasa

Kompas.com - 17/09/2021, 16:20 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Tembakan meriam air, peluru karet, dan peluru tajam menghiasi jalanan Myanmar.

Saat itu, sejumlah orang turun ke jalan di seluruh Myanmar. Mereka memprotes kudeta yang dilakukan angkatan bersenjata.

Polisi meresponsnya dengan senjata. Februari bergejolak di Myanmar. Awal tahun 2021 yang terasa sulit.

Baca juga: Bentrok antara Milisi dan Militer Myanmar Pecah Lagi, 20 Orang Tewas

Apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar?

Seperti sempat diulas Kompas.com, pihak militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat di negara itu selama setahun.

Militer merebut kendali pada 1 Februari setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu.

Dilansir BBC, pihak angkatan bersenjata yang mendukung oposisi, menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim kemenangan yang terjadi sebagai penipuan.

Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Serukan Pemberontakan Nasional Lawan Junta Militer

Kudeta pun terjadi saat sesi baru parlemen akan dibuka.

Suu Kyi pun ditahan dalam tahanan rumah dan didakwa memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal.

Sejumlah pejabat NLD yang lain juga ditahan.

Kekuasaan di Myanmar saat ini diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

Ia adalah sosok yang selama ini memiliki pengaruh politik signifikan.

Dirinya berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar) di saat negara itu dalam transisi menuju demokrasi.

Baca juga: ASEAN Sukses Dorong Gencatan Senjata di Myanmar sampai Akhir 2021

Sosok Min Aung Hlaing adalah sosok yang menerima kecaman dan sanksi internasional atas dugaan perannya dalam serangan militer terhadap etnis minoritas.

Usai kudeta, ia mengeluarkan komentar publik pertamanya yang berupaya membenarkan tindakannya.

Ia menyebut militer berada di pihak rakyat dan akan membentuk demokrasi yang benar dan adil.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Bebaskan Biksu Berjuluk Buddhist bin Laden

Ia juga menyebut, militer akan mengadakan pemilihan yang bebas dan adil usai keadaan darurat selesai.

Aksi demonstrasi masyarakat Myanmar pun terjadi menanggapi kudeta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com