Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa China M 5,4-6,0 Guncang Sichuan, Kedalaman Dangkal 10 Km

Kompas.com - 16/09/2021, 07:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHONGQING, KOMPAS.com - Gempa China melanda wilayah barat daya pada Kamis pagi (16/9/2021), yang memicu tingat tanggap darurat tertinggi kedua.

Gempa China kali ini melanda provinsi Sichuan, menurut laporan media setempat yang dikutip AFP.

Survei Geologi AS (USGS) gempa Sichuan ini bermagnitudo 5,4, tetapi Pusat Jaringan Gempa China mengukurnya pada kekuatan 6,0.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Haiti Tembus 2.200, Gangster Tawarkan Pengamanan Bantuan dari Pembajak

Keduanya menempatkan gempa China ini di kedalaman dangkal 10 kilometer.

Gempa China di Sichuan ini melanda sekitar 120 kilometer barat daya kota besar Chongqing.

Kabar terbaru dari China Global Television Network (CGTN), gempa China ini menewaskan dua orang tetapi tidak disebutkan lokasinya dan tanpa penjelasan rinci.

Kantor berita Xinhua melaporkan, kota Luzhou telah mengirim personel darurat ke daerah itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

USGS mengatakan, "Kerusakan signifikan mungkin terjadi dan bencana berpotensi meluas", dalam penilaian awal gempa China terbaru.

Sebelum gempa China di Sichuan ini, gempa M 7,9 juga sempat melanda provinsi itu pada 2008 yang menyebabkan 87.000 orang tewas atau hilang.

Baca juga: FOTO: Hancurnya Haiti Usai Diguncang Gempa Kuat M 7,2, 304 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com