Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Pemberontak Guinea Bebaskan Puluhan "Tahanan Politik"

Kompas.com - 08/09/2021, 16:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

CONAKRY, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak di Guinea pada Selasa (7/9/2021) membebaskan sekelompok lawan politik dari presiden Guinea Alpha Conde yang digulingkan, ketika negera lain di kawasannya bersiap membahas gejolak di negara Afrika Barat itu.

Pasukan khusus yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Mamady Doumbouya melakukan kudeta di negara kaya mineral tetapi miskin itu pada Minggu (5/9/2021) dan menangkap Presiden, hingga memicu kecaman internasional.

Baca juga: Kudeta Guinea Dipicu Presiden Ubah UU untuk Menjabat 3 Periode

Presiden berusia 83 tahun itu dikecam karena dianggap otoriter, dengan puluhan aktivis oposisi ditangkap setelah pemilihan yang diwarnai kekerasan tahun lalu.

Seorang wartawan AFP melihat sekitar 20 tahanan dibebaskan dari penjara di ibukota Conakry pada Selasa malam (7/9/2021), termasuk aktivis oposisi terkemuka.

Pengacara yang mewakili para tahanan mengatakan bahwa 79 orang telah diizinkan untuk dibebaskan dalam diskusi dengan militer.

"Kami berdoa kepada Tuhan bahwa ini adalah era baru bagi Guinea. Semoga tidak ada orang Guinea yang dipenjara karena alasan yang sama seperti kami," kata Ismael Conde, aktivis partai oposisi yang baru saja dibebaskan melansir Strait Times pada Rabu (8/9/2021).

Militer merilis sebuah pengumuman resmi pada Senin (6/9/2021), yang mendesak Kementerian Kehakiman Guinea untuk mempercepat pembebasan "tahanan politik".

Letkol Doumbouya pada Selasa (2/9/2021) juga mengulangi janji untuk mengadakan pembicaraan tentang pembentukan pemerintahan baru.

"Pemerintah yang akan dilantik akan menjadi pemersatu nasional dan akan memastikan transisi politik ini," cuitnya di Twitter.

Baca juga: Ini Sosok Pemimpin Kudeta Guinea, Lulusan S2 Universitas di Paris

Kudeta Minggu (5/9/2021) memicu kecaman diplomatik yang luas, termasuk dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Uni Afrika dan blok Afrika Barat ECOWAS, dengan seruan untuk pembebasan Conde.

Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) akan mengadakan pertemuan puncak luar biasa secara virtual untuk membahas krisis pada Rabu (8/9/2021).

Rusia juga mengatakan ingin institusi Guinea dipulihkan "sesegera mungkin".

"Kami berharap dalam hal apa pun kepentingan pengusaha kami ... tidak akan terpengaruh," kata juru bicara Kremlin.

Korupsi endemik

Ketidakpuasan publik di Guinea muncul selama berbulan-bulan karena wabah Covid-19 yang berujung pada masalah ekonomi. Sorotan juga diberikan atas kepemimpinan Conde, yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis pada 2010 dan terpilih kembali pada 2015.

Adapun tahun lalu, Conde mendorong konstitusi baru yang memungkinkannya mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada Oktober 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Akibat Israel Serang Rafah, Perundingan Gencatan Senjata Buntu Lagi

Global
Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Banyak Orang Asia hingga Amerika Latin Diperkirakan Konsumsi Serangga

Global
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini

Global
Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com