Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Siur Kabar Perebutan Panjshir, Taliban dan NRF Afghanistan Beda Klaim

Kompas.com - 06/09/2021, 15:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC,AFP

PANJSHIR, KOMPAS.com - Kabar tentang siapa yang sebenarnya menduduki provinsi Panjshir masih simpang siur, karena Taliban dan pejuang Afghanistan berbeda klaim.

Taliban pada Senin (6/9/2021) mengumumkan kemenangannya dengan klaim mengontrol penuh Panjshir, wilayah terakhir yang belum mereka kuasai.

"Dengan kemenangan ini, negara kami benar-benar keluar dari rawa perang," kata kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip dari AFP.

Baca juga: Taliban Rebut Lembah Panjshir, Jenderal Top Afghanistan Ikut Tewas

Namun pasukan perlawanan Afghanistan yang bersatu di bawah panji Front Perlawanan Nasional (NRF) menegaskan, mereka masih menempati semua posisi strategis dan terus melanjutkan perlawanan.

"Taliban belum merebut Panjshir. Saya menolak klaim Taliban," kata Ali Maisam, juru bicara NRF kepada BBC.

NRF adalah pasukan yang terdiri dari pejuang anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan.

Twit dari NRF juga mengatakan, "Perjuangan melawan Taliban dan mitra mereka akan berlanjut sampai keadilan dan kebebasan menang."

Baca juga: Pasukan Perlawanan Afghanistan Bantah Klaim Taliban Kuasai Lembah Panjshir

Di media sosial beredar foto-foto anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi, tetapi BBC belum dapat memverifikasinya secara independen.

Taliban kuasai Afghanistan tiga minggu lalu, mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus setelah jatuhnya pemerintah yang didukung Barat.

Panjshir adalah lembah pegunungan yang terjal, dihuni antara 150.000-200.000 orang.

Kawasan dataran tinggi ini adalah pusat perlawanan ketika Afghanistan berada di bawah pendudukan Soviet pada 1980-an, dan selama periode pemerintahan Taliban sebelumnya yaitu 1996 dan 2001.

Pada Minggu (5/9/2021), pemimpin NRF, Ahmad Massoud, mengatakan dia terbuka untuk melakukan pembicaraan damai dengan Taliban, dan meminta kelompok itu mengakhiri serangan mereka.

Dalam unggahannya di Facebook, Massoud mengatakan bahwa NRF akan siap menyudahi pertempuran jika Taliban juga menghentikan serangan mereka.

Akan tetapi, sejauh ini belum ada tanggapan dari Taliban.

Jumlah korban tewas juga tidak diketahui pasti, tetapi kedua pihak sama-sama melaporkan adanya korban.

Di kubu NRF, seorang komandan militer terkemuka bernama Jenderal Abdul Wudod Zara tewas bersama juru bicara NRF, Fahim Dashty, yang juga jurnalis Afghanistan terkenal.

Sementara di pihak Taliban, seorang jenderal terkemuka dan 13 prajuritnya juga tewas.

Baca juga: Mengenal Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah yang Belum Ditaklukkan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com