Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan Terbaru: Roket-roket Targetkan Pasukan AS Saat Penarikan Masuki Tahap Akhir

Kompas.com - 30/08/2021, 15:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Sistem pertahanan anti-rudal AS mencegat lima roket yang ditembakkan ke bandara Kabul pada Senin (30/8/2021) pagi waktu setempat.

Roket-roket tersebut beterbangan saat AS bergegas menyelesaikan proses evakuasi dan penarikannya dari Afghanistan yang jatuh tempo pada Selasa (31/8/2021).

Sejumlah roket dilaporkan beterbangan di lagit Kabul. Beberapa media Afghanistan melaporkan, roket-roket itu diluncurkan dari belakang kendaraan.

Baca juga: Taliban Beri Jaminan ke Barat Akan Biarkan Semua yang Memenuhi Syarat Tinggalkan Afghanistan

Kantor berita Pajhwok mewartakan, beberapa roket berhasil menghantam beebrapa bagian ibu kota Afghanistan.

Laporan-laporan awal tidak menyebutkan adanya korban AS akibat serangan roket-roket tersebut sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali perintahnya kepada para komandan untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi pasukan di lapangan.

Biden juga diberitahu bahwa operasi “Negeri Paman Sam” di bandara Kabul masih terus berlanjut tanpa gangguan.

Baca juga: Afghanistan Terkini: Roket Beterbangan di Atas Kabul Menuju Arah Bandara

Setelah mengevakuasi sekitar 114.400 orang, AS dan sekutunya juga bakal segera menyelesaikan penarikan pasukan mereka dari Afghanistan.

Selama akhir pekan, jumlah tentara AS di bandara Kabul telah turun di bawah 4.000 personel sebagaimana dilansir Reuters.

Penarikan mereka semakin dikebut setelah ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021) menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara AS.

ISIS-K, kelompok teroris afiliasi ISIS di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri tersebut.

Baca juga: Serangan Drone AS ke ISIS-K Ternyata Juga Tewaskan 3 Bocah Afghanistan

Pada Minggu (29/8/2021), AS membalas dengan melancarkan serangan drone hingga menewaskan seseorang di dalam bom mobil.

Sumber dari Kementerian Pertahanan AS mengatakan, orang yang tewas tersebut tengah bersiap untuk menyerang bandara Kabul atas nama ISIS-K.

Komando Pusat AS menuturkan, pihaknya tengah menyelidiki munculnya laporan mengenai adanya korban sipil akibat serangan drone tersebut.

"Kami tahu ada ledakan besar dan kuat akibat serangan terhadap kendaraan. Itu menunjukkan adanya bahan peledak dalam jumlah besar di dalamnya yang mungkin menyebabkan korban tambahan," ujar Komando Pusat AS.

Baca juga: Kolonel Afghanistan Ini Ungkap Penyebab Utama Kejatuhan Negaranya ke Taliban

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada televisi pemerintah China CGTN pada Senin bahwa serangan drone AS tersebut menewaskan tujuh orang.

Mujahid juga mengkritik tindakan AS di tanah asing tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum.

Dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters, evakuasi masih terus dilanjutkan pada Senin, dengan memprioritaskan orang-orang yang dianggap berisiko.

Baca juga: China Minta AS dan Dunia “Membimbing secara Positif” Afghanistan di Bawah Taliban

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com