Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolonel Afghanistan Ini Ungkap Penyebab Utama Kejatuhan Negaranya ke Taliban

Kompas.com - 30/08/2021, 11:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KABUL, KOMPAS.com - Seorang kolonel Afghanistan membeberkan penyebab utama mengapa negaranya bisa jatuh ke tangan Taliban.

Kolonel Hanif Rezai merupakan juru bicara Korps Shaheen Ke-209, divisi angkatan darat yang berbasis di Mazar-i-Sharif.

Dia melakukan wawancara dengan Sky News dari sebuah lokasi di luar Afghanistan, tempat dia dan keluarganya bersembunyi.

Baca juga: China Minta AS dan Dunia “Membimbing secara Positif” Afghanistan di Bawah Taliban

Dia merespons ucapan Presiden AS Joe Biden pada 16 Agustus, yang menyalahkan pasukan pemerintah sehingga negara mereka jatuh ke milisi.

"Harus berapa lagi putra-putri Amerika yang dikirim ke Afghanistan ketika pasukannya saja tidak punya niat?" keluhnya.

Rezai mengatakan tidak adil AS langsung menyalahkan mereka karena Afghanistan saja sudah kehilangan 66.000 tentara selama 20 tahun terakhir.

"Saya ingin menegaskan, pasukan Afghanistan berjuang keras. Adalah politisi yang kalah dalam perang, bukan militer atau kepolisian," kata dia.

Perwira tingkat menengah ini mengungkapkan, bukan penarikan dukungan ataupun personel militer asing yang membuat moral mereka merosot, melainkan karena lemahnya kepemimpinan di Afghanistan, ditambah korupsi yang merajalela di seluruh jajaran badan keamanan.

Baca juga: Tak Pernah Tampil di Publik, di Mana Pemimpin Tertinggi Taliban Sembunyi?

Dia menceritakan titik balik kemerosotan mereka ketika Presiden Ashraf Ghani berkunjung ke Mazar-i-Sharif pada 11 Agustus.

Di sana, Ghani melakukan pertemuan dengan Ata Mohammad Noor dan Abdul Rashid Dostum, yang merupakan panglima milisi setempat.

Ghani menjanjikan 15 juta Afghanis atau 130.000 poundsterling (Rp 2,5 miliar) untuk dukungan tambahan orang yang bersedia melawan Taliban.

"Jumlah itu hampir tidak cukup untuk membiayai pengeluaran mereka, dan melemahkan niat mereka membela tanah dan negaranya," keluh Rezai.

Tiga hari kemudian, Mazar-i-Sharif yang merupakan salah satu benteng terkuat di utara Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Keesokan harinya atau pada 15 Agustus, ibu kota Kabul jatuh juga dan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri.

Baca juga: Taliban Rampas Helikopter Black Hawk dan Humvee Peninggalan AS di Afghanistan

Dari pengasingannya di Uni Emirat Arab, Ghani membantah bahwa dia sudah meninggalkan Kabul dengan koper penuh uang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com