Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Siapkan Kabinet Baru Jelang Berakhirnya Evakuasi di Afghanistan

Kompas.com - 29/08/2021, 16:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Taliban tengah menyiapkan kabinet baru menjelang berakhirnya proses evakuasi di Afghanistan yang jatuh tempo pada Selasa (31/8/2021).

Kelompok tersebut menambahkan, mata uang Afghanistan yang terus merosot dan gejolak ekonomi sejak dua pekan lalu bakal mereda.

Di sisi lain, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengutuk serangan drone AS terhadap ISIS di Afghanistan.

Baca juga: Taliban Perintahkan Warga Kabul untuk Serahkan Senjata, Amunisi, dan Properti Negara

Serangan itu dilancarkan AS sebagai pembalasan atas bom bunuh diri yang mematikan di dekat bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).

Mujahid mengutuk serangan AS tersebut sebagai serangan yang jelas di wilayah Afghanistan.

Kendati demikian, dia mengimbau AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mempertahankan hubungan diplomatiknya setelah menyelesaikan penarikan dan evakuasi dari Afghanistan.

Meski begitu, kapan pastinya pembentukan kabinet baru di Afghanistan setelah kelompok tersebut menduduki Kabul masih belum jelas.

Baca juga: Presiden Perancis Akui Negaranya Berdiskusi dengan Taliban, Ini yang Dibahas

Awalnya, Reuters mengutip Mujahid yang mengatakan pengumuman susunan kabinet yang dibentuk bakal disampaikan pekan depan.

Tetapi dalam pesan suara terbaru, dia mengatakan susunan kabinet baru akan dibentuk dalam satu atau dua pekan kemudian.

Saat ditanya apakah ada perempuan yang akan dimasukkan dalam kabinet baru, Mujahid menjawab bahwa keputusan itu berada pada level tertinggi.

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, mata uang Afghanistan, afghani, merosot dan bank-bank di seluruh Afghanistan tutup.

Baca juga: AS Hancurkan Pangkalan CIA di Luar Bandara Kabul, Jauhkan Informasi Sensitif dari Taliban

Namun baru-baru ini, Taliban memerintahkan bank-bank tersebut dibuka kembali tetapi dengan batas penarikan uang sekitar 20.000 afghani setiap pekan.

Mujahid mengatakan, para pejabat telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama seperti di sektor kesehatan, pendidikan, dan bank sentral.

Sementara itu, sejumlah pejabat PBB memperingatkan bahwa Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan karena sebagian besar negara itu menderita kondisi kekeringan yang ekstrem.

Mujahid mengatakan, masalah ekonomi yang dialami Afghanistan akan berkurang begitu pemerintahan baru terbentuk.

"Kejatuhan afghani terhadap mata uang asing bersifat sementara karena situasi yang tiba-tiba berubah, akan kembali normal begitu sistem pemerintahan mulai berfungsi," katanya.

Baca juga: Taliban Perintahkan Warga Kabul Serahkan Senjata dan Amunisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com