Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden: Pasukan AS Tidak Akan Tinggalkan Afghanistan Sebelum Semua Warganya Dievakuasi

Kompas.com - 19/08/2021, 16:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengatakan pasukan AS mungkin akan tetap tinggal di Afghanistan lewat dari batas waktunya, 31 Agustus 2021, untuk misi evakuasi penuh.

Biden mengatakan kepada ABC News bahwa pasukan AS akan tetap berada di Afghanistan sampai semua warganya sudah diangkut keluar dari sana, sekali pun itu telah lewat dari 31 Agustus 2021.

"Jika ada warga AS yang tersisa, kami akan tetap tinggal untuk bisa mengeluarkan mereka semua," seru Biden seperti yang dilansir Kompas.com dari BBC pada Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Cerita WNI di Kabul Saat Taliban Masuk: Warga Afghanistan Berhamburan, Mobil Ngebut Tak Beraturan

Presiden AS mengatakan antara 10.000 hingga 15.000 orang Amerika yang perlu dievakuasi di Afghanistan, bersama dengan 50.000 hingga 65.000 warga Afghanistan yang telah berjasa, seperti mantan penerjemah untuk militer Amerika.

Sejauh ini, hampir 6.000 orang telah dipulangkan. Mereka di antaranya adalah para diplomat, staf keamanan, pekerja bantuan, dan warga Afghanistan, menurut laporan dari sejumlah pejabat Barat.

Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa operasi angkutan udara untuk evakuasi akan dinaikkan menjadi 9.000 per hari.

Baca juga: Terkait Afghanistan, Mike Pence Kritik Biden dan Memuji Trump

Rabu malam waktu AS (18/8/2021), Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan maskapai penerbangan domestik dan pilot sipil sekarang akan diizinkan terbang ke Kabul untuk melakukan penerbangan evakuasi atau bantuan, selama mereka memiliki izin sebelumnya dari Kementerian Pertahanan AS.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan bahwa para pejabat Amerika telah mengatakan kepada Taliban bahwa Washington mengharapkan mereka yang ingin pergi dari Afghanistan diizinkan.

Ditanya oleh ABC apakah dia akan mengakui kesalahan dalam penarikan pasukan AS yang kacau, Biden berkata, "Tidak."

Baca juga: Trump: Kehancuran Afghanistan Momen Paling Memalukan bagi AS

Dia menambahkan bahwa kekacauan atas penarikan tidak bisa dihindari, tetapi yang terjadi di Afghansitan saat ini di luar dugaan timnya.

Sekitar 4.500 tentara AS ditempatkan sementara di Bandara Internasional Karzai di ibu kota Kabul untuk mengendalikan jalannya evakuasi warga, tetapi milisi Taliban disebutkan mempersulitnya di pos-pos pemeriksaan perbatasan.

Taliban memblokir warga Afghanistan tanpa dokumen perjalanan, tetapi mereka yang memiliki otorisasi yang sah sekali pun tetap dipersulit.

Seorang penerjemah Afghanistan dilaporkan ditembak di kaki oleh Taliban, ketika ia mencoba menuju bandara Kabul pada Selasa malam waktu setempat (17/8/2021) untuk ikut penerbangan evakuasi militer Australia.

Baca juga: Saat Wanita Afghanistan Dilanda Ketakutan, Putri Ashraf Ghani Ditemukan di New York, Hidup Bebas sebagai Seniman

Foto-foto yang diterbitkan oleh SBS menunjukkan pria itu dirawat oleh seorang dokter karena luka tembak.

Beberapa warga negara AS mengatakan bahwa mereka juga dihadang, sehingga tidak dapat masuk sesuai jadwal penerbangan evakuasi.

Dalam konferensi pers pada Rabu pagi waktu setempat (18/8/2021), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ditanya tentang apakah militer Amerika yang diterjunkan di Afghanistan memiliki kapasitas untuk menyelamatkan warga Amerika yang tertahan Taliban.

"Kami tidak memiliki kapasitas untuk keluar (bandara) dan mengumpulkan para warga," ujar Austin.

Baca juga: 19 Agustus dalam Sejarah: Afghanistan Merdeka dari Inggris pada 1919

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] 'Israel Akan Incar Turkiye' | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

[POPULER GLOBAL] "Israel Akan Incar Turkiye" | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

Global
5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

Global
AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

Global
Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Global
Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Global
Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Hezbollah Luncurkan 60 Roket Lebih ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com