Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Manusia Ditemukan di Pesawat Transportasi AS yang Terbang dari Afghanistan

Kompas.com - 17/08/2021, 17:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Media AS melaporkan adanya temuan mayat manusia yang tersngkut di pesawat transportasi AS ketika lepas landas dari Afghanistan.

Suasana kacau memenuhi Bandara Hamid Karzai di Kabul akhir pekan kemarin, buntut jatuhnya ibu kota ke tangan Taliban.

Jatuhnya Kabul membuat banyak warga Afghanistan mendatangi bandara, dan mencoba menaiki pesawat milik negara Barat.

Baca juga: Kejadian di Afghanistan Dibandingkan dengan Akhir Perang Vietnam, Apa Kemiripannya

Video yang bersirkulasi pada Senin (16/8/2021) menunjukkan orang-orang berlarian ke landasan pacu mencoba naik ke pesawat transportasi AS.

Rekaman lain memperlihatkan ada dua orang yang tewas karena jatuh dari pesawat yang lepas landas meninggalkan Kabul.

Mengutip sumber pemerintah AS. Washington Post memberitakan jatuhnya dua warga Afghanistan benar terjadi.

Dilansir BBC Selasa (17/8/2021), dua korban mencoba untuk menaiki roda pendaratan sebagai penumpang gelap.

Pilot kemudian menyatakan keadaan darurat karena mereka tidak bisa mengangkat roda pendaratannya, sehingga memutuskan mendarat di negara ketiga.

The Post mewartakan, ketika dilakukan inspeksi itulah, staf bandara menemukan adanya mayat manusia di pesawat.

Baca juga: Taliban Merajalela, Biden Salahkan Trump dan Presiden Afghanistan

Sementara itu, Taliban sudah mengumumkan memberikan amnesti kepada seluruh pegawai pemerintah Afghanistan.

"Mereka yang bekerja di pemerintahan seharusnya tetap bertugas dengan penuh dedikasi tanpa ketakutan," kata pemberontak.

Beberapa toko dilaporkan mulai buka dengan polisi lalu lintas bertugas. Adapun pemberontak akan menggelar pertemuan diplomatik pertamanya, dengan Rusia.

Selain itu, perwakilan Taliban juga bersedia melakukan wawancara dengan sorang jurnalis perempuan setempat di kanal televisi.

Baca juga: Wall Street Journal Kecam Biden karena Salahkan Trump atas Krisis Afghanistan

"Ada ketakutan"

Meski begitu, universitas dan sekolah masih tutup. Beberapa wanita masih ada yang berada di jalanan.

Adapun para pria memutuskan menutupi pakaian ala Barat yang mereka kenakan dengan baju tradisional Afghanistan.

"Ketakutan masih ada," kata seorang pemilik toko yang tidak ingin disebutkan namanya, saat dia menggelar dagangannya.

Pada Senin, Dewan Keamanan PBB menyerukan supaya Taliban bersedia memastikan Afghanistan tidak lagi jadi sarang terorisme.

"Seluruh dunia memerhatikan," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagamana diberitakan AFP.

Baca juga: Kenapa Amerika Meninggalkan Afghanistan sehingga Taliban Merajalela? Begini Ceritanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com