Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Senjata Api di Washington DC, Gedung Putih Keluarkan Pernyataan

Kompas.com - 24/07/2021, 11:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih pada Jumat (23/7/2021) merespon tembakan senjata api di Washington DC, yang membuat pengunjung berhamburan.

Bunyi tembakan beruntun saat jam makan di 14th Street DC, yang berjarak sekitar satu mil (1.6 km) di utara Gedung Putih. Lokasinya dekat restoran tempat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris baru-baru ini mengadakan jamuan makan.

Kejadian ini mengejutkan warga setempat, termasuk jurnalis politik terkemuka yang mengedarkan rekaman tembakan dan pelarian penjahat yang melukai dua orang.

Baca juga: Trump Dapat Bantahan Setelah Sebut Pelaku Penembakan di Capitol Orang Demokrat

Sekertaris pers Gedung Putih Jen Psaki menyatakan Presiden Biden baru-baru ini mendorong kota-kota menggunakan dana federal untuk mempekerjakan lebih banyak polisi di tengah meningkatnya kejahatan kekerasan.

Ada juga inisiatif untuk mengekang perdagangan senjata ilegal, yang ditujukan untuk mengatasi kekerasan semacam itu.

Upaya itu merupakan strategi multi-cabang yang dilakukan dalam kemitraan dengan para pemimpin lokal termasuk Walikota (Muriel) Bowser, untuk mengatasi kekerasan senjata yang meningkat di kota-kota di seluruh AS termasuk Ibu Kota Washington DC.

“Dan kejadian minggu lalu hanyalah contoh dari (kejahatan) itu,” kata Psaki pada konferensi pers hariannya melansir New York Post pada Jumat (23/7/2021).

Lebih lanjut kata dia “landasan dari rencana komprehensif Presiden AS untuk mengurangi kekerasan senjata adalah dengan menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan masyarakat, untuk mengurangi kejahatan senjata termasuk di Washington DC.”

"DC adalah salah satu dari lima wilayah nasional di mana DOJ (Departemen Kehakiman AS) meluncurkan operasi penindakan penyelundup perdagangan senjata kemarin, yang akan memaksa sumber daya penegakan hukum lokal di seluruh yurisdiksi untuk menjaga senjata dari tangan penjahat," ujar Psaki.

Baca juga: Hari Kemerdekaan ke-245 AS Diwarnai Aksi Penembakan yang Tewaskan 142 Orang di Jalanan

 

Dia mengakui lokasi penembakan terbaru itu merupakan kawasan padat penduduk, di mana banyak restoran dan lalu lintas pejalan kaki.

"Ini adalah bagian kota yang cukup populer di mana banyak dari kita tinggal,” kata dia.

Menurutnya, Washington DC, juga memanfaatkan dana luar biasa yang mereka dapatkan melalui rencana penyelamatan, untuk meningkatkan keselamatan publik.

Proposal anggaran Wali Kota Washington DC akan menginvestasikan 59 juta dollar AS (Rp 854 miliar) dari rencana penyelamatan untuk mengurangi kejahatan kekerasan.

“Ini akan menambah 100 slot baru untuk program kadet dan menambahkan 14 juta dollar AS (Rp 202 miliar) untuk inisiatif keselamatan pemuda. Jadi kami pasti melihat dan merasakan ini (dampak) bahkan di komunitas kami di sini dan ini (DC) adalah salah satu kota yang menjadi fokus DOJ.”

Baca juga: Tahun Ini, Lebih dari 260 Kali Penembakan Massal Terjadi di AS

Penembakan itu terjadi pada Kamis petang (22/7/2021) di persimpangan yang berdekatan dengan Le Diplomate, di mana Biden pada 31 Mei melakukan jamuan makan pertamanya di luar sebagai presiden di sebuah restoran DC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com