Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KISAH MISTERI: Insiden Spacewalk Pertama yang Nyaris Jadi Bencana Misi Luar Angkasa

Kompas.com - 23/07/2021, 00:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Pesawat ruang angkasa Soviet Voshkod-2 diluncurkan dari pangkalannya di Baikonur, Kazakhstan pada 18 Maret 1965.

Ada dua astronot Rusia dalam armada itu, Alexei Leonov dan Pavel Belyayev. Mereka memegang misi penting untuk menyelesaikan perjalanan luar angkasa pertama umat manusia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alexei Leonov, Manusia Pertama yang Berjalan di Luar Angkasa

Di masa itu, kosmonot mengemban banyak misi lain di luar taruhan ilmiah eksplorasi luar angkasa dan misi pribadi. Pasalnya keberhasilan mereka berpotensi memberikan konsekuensi geopolitik yang sangat besar.

Setelah Perang Dunia II, AS dan Uni Soviet berhadapan dalam konflik baru, Perang Dingin. Ruang angkasa menjadi “arena lain” untuk kompetisi dua ekonomi dan politik besar dunia itu yang di mulai pada 1950-an.

Soviet terbukti dominan di awal, dengan peluncuran Sputnik, satelit buatan pertama di dunia dan obyek buatan manusia pertama yang ditempatkan di orbit Bumi (4/10/1957).

Pada 1959, peluncuran Luna 2 milik Soviet menjadi wahana antariksa pertama yang sampai di bulan. Pada April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang mengorbit Bumi.

Sebagai tanggapan atas kemenangan luar angkasa Soviet ini, dari 1961 hingga 1964, anggaran NASA meningkat hampir 500 persen.

Soviet nyaris mendominasi “kompetisi” melalui salah satu pencapaian terbesarnya, dari penjelajahan luar angkasa Leonov. Tapi kesuksesan itu nyaris berubah menjadi bencana.

Baca juga: Naik Roket Buatan Blue Origin, Bagaimana Jeff Bezos Terbang ke Luar Angkasa?

Baju astronot mengembang

Begitu berada di luar angkasa, mitra Leonov, Belyayev, membuka kunci keluar pesawat ruang angkasa mereka.

Leonov melayang bebas di luar kapsul Voskhod 2 selama 12 menit dengan tambatan yang panjangnya sekitar 5 meter .

Pada prinsipnya, misi Leonov sebenarnya agak sederhana. Dia harus memasang kamera ke pintu kapsul. Lalu, dia harus mendokumentasikan perjalanan luar angkasanya dengan kamera diam yang diikatkan ke dadanya.

Namun, dia mengalami masalah sejak awal.

Kamera yang dipasang di dadanya tidak dapat digunakan karena pakaian antariksanya mengembang tanpa kendali. Jadi mustahil untuk mengakses atau memanipulasi kamera.

Menurut sejarawan Rex Hall dan David Shayler, suhu tubuh Leonov saat itu melonjak 35 derajat Celsius dalam waktu kurang dari setengah jam. Dalam kondisi ini tubuhnya bisa tersengat suhu panas (heat stroke).

Dalam wawancara selanjutnya, Leonov mengaku berkeringat saat setelan luar angkasanya mengalami malfungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com