ISLAMABAD, KOMPAS.com - Investigasi terhadap dugaan penculikan putri duta besar Afghanistan (Silsila Alikhil) tidak menemukan bukti penculikan, menurut Menteri Dalam Negeri Pakistan pada Selasa (20/7/2021), ketika hubungan antara kedua negara semakin tegang.
Sebelumnya pada Sabtu (17/7/2021), Kementerian luar negeri Afghanistan mengatakan Silsila Alikhil sedang naik taksi di Islamabad ketika dia diculik dan ditahan selama beberapa jam.
Dia lalu "mengalami penyiksaan yang parah oleh orang tak dikenal".
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan pada saat itu yang mengatakan Silsila diserang, dan mengatakan keamanan duta besar Najibullah Alikhil dan keluarganya diperketat.
Baca juga: Putri Dubes Afghanistan untuk Pakistan Diculik dan Disiksa, Kabul Murka
Tetapi pada Selasa (20/7/2021) pihak berwenang Pakistan meragukan cerita tersebut.
"Tidak ada kasus penculikan," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid melansir NDTV.
Menurutnya, penyelidik telah menonton rekaman CCTV selama 700 jam dan menggeledah 200 taksi atas klaim tersebut. Penyelidikan kata dia, mengungkap bahwa itu "bukan kasus penculikan."
Dia pun menuding insiden itu digunakan sebagai cara untuk "memfitnah negara kita".
"Pakistan tidak akan mundur dari kasus ini, meskipun ada perbedaan besar antara dia (klaim Afghanistan) dan temuan kami," tambahnya seraya mengundang Silsila Alikhil untuk membantu penyelidikan.
Dia juga menuduh Kabul dan New Delhi mencoba memutarbalikkan fakta tentang insiden itu untuk memberinya “makna” lain.
“Ada perbedaan drastis antara pengaduan (Silsila Alikhil) dan penyelidikan kami. Tidak ada orang yang duduk di taksinya dan itu bukan kasus penculikan menurut penyelidikan kami,” ujarnya melansir The Nation.
Duta Besar Afghanistan dipanggil kembali ke Kabul pada Minggu (18/7/2021) karena "ancaman keamanan", sebuah langkah yang menurut Islamabad disesalkan.
Baca juga: Serangan Roket Jatuh Dekat Istana Presiden Afghanistan Saat Shalat Idul Adha
Islamabad, kota yang luas dengan populasi sekitar satu juta jiwa, memiliki keamanan yang relatif ketat.
Afghanistan dan Pakistan telah lama saling curiga.
Kabul menuduh Islamabad menawarkan tempat berlindung yang aman bagi gerilyawan Taliban yang melancarkan kampanye besar-besaran di seluruh pedesaan Afghanistan.