ABUJA, KOMPAS.com - Kelompok bersenjata berat menembak sebuah pesawat jet tempur Nigeria di negara bagian Zamfara di barat laut negara itu.
Angkatan udara Nigeria pada Senin (19/7/2021) mengatakan bahwa pilotnya telah berhasil menyelamatkan diri dan menghindari penangkapan.
Wilayah Nigeria ini telah bertahun-tahun diteror oleh kelompok bersenjata yang dikenal secara lokal sebagai bandit, yang mendirikan tenda-tenda di area hutan dan meluncurkan serangan di desa-desa untuk menjarah, menculik, dan mencuri hewan ternak.
Baca juga: 6 Juli dalam Sejarah: Perang Saudara Nigeria Dimulai, Jutaan Tewas
Sejumlah geng teroris akhir-akhir ini telah meningkatkan aksi penculikan siswa secara massal, mendorong lebih banyak militer di area Zamfara, seperti menerjunkan jet tempur untuk mengakhiri kekerasan.
Angkatan udara Nigeria mengatakan salah satu pesawat jet tempur yang ditembak itu "kembali dari misi larangan udara yang sukses" pada Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Bandit Nigeria Bunuh Polisi lalu Culik 80 Siswa Sekolah
Namun, tiba-tiba "mendapat serangan musuh yang intens hingga menyebabkan kecelakaan di negara bagian Zamfara."
"Untungnya, pilot berhasil keluar dari pesawat," ujar juru bicara Angkatan Udara Edward Gabkwet, seperti yang dilansir dari AFP pada Senin (19/7/2021).
Baca juga: Aksi Boko Haram, Kelompok Teroris di Nigeria yang Akhirnya Terpecah
Pesawat Angkatan Udara yang ditembak musuh itu adalah Alpha Jet. Lebih lanjutnya tentang jatuhnya pesawat jet itu, Gabkwet tidak memberikan rincian.
"Menggunakan naluri bertahan hidup, pilot yang mendapatkan serangan bertubi-tubi dari darat oleh para bandit, dapat menghindari mereka dan mencari perlindungan di pemukiman terdekat menunggu matahari terbenam," ungkapnya.
Pilot menemukan jalan untuk kembali ke pangkalan militer "di mana ia akhirnya diselamatkan".
Baca juga: Geng Pencuri Ternak Bunuh 66 Orang di Desa-desa Nigeria
Pada Mei 2021, 11 perwira termasuk komandan militer berpangkat tinggi, Letnal Jenderal Ibrahim Attahiru tewas ketika pesawatnya jatuh di dekat negara bagian Kaduna karena cuaca buruk.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, mantan jenderal angkatan darat yang pertama kali terpilih pada 2015, mendapat tekanan yang meningkat dari sekutu dan kritikus, atas penanganan masalah keamanan yang meningkat di negara terpadat di Afrika.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Serang 7 Desa di Nigeria, 88 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.