WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Teori konspirasi bahwa Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan, China, disebut mulai banyak diyakini pejabat AS.
Berdasarkan laporan CNN, kini banyak pejabat yang mendukung anggapan virus itu bersumber dari Institut Virologi Wuhan (WIV).
Teori ini pertama kali diembuskan oleh mantan presiden Donald Trump dan sekelompok ilmuwan Eropa pada tahun lalu.
Baca juga: Peneliti di Lab Wuhan Membantah Covid-19 Bocor dari Tempatnya
Meski begitu, ada juga pejabat AS yang yakin Covid-19 ini datang secara alami, bertransmisi dari hewan ke manusia.
Sejak pertama terdeteksi pada Desember 2019, Covid-19 sudah menginfeksi hampir 190 juta dan membunuh 3,5 juta orang di seluruh dunia.
Bahkan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus secara tidak langsung mengakui teori lab Wuhan itu.
Berbicara dari Jenewa, Dr Tedros meminta supaya China lebih bisa bekerja sama dan transparan.
Dia juga meminta agar Beijing menyerahkan data mentah sebelum dan saat pandemi, termasuk data mengenai WIV.
Tedros mengeklaim terdapat "desakan" supaya teori yang menyatakan bahwa virus corona bocor dari WIV dikesampingkan.
Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida
Dia membantah ucapannya sendiri pada Februari, bahwa teori kebocoran tersebut tidak bisa dibuktikan.
"Saya sendiri teknisi laboratorium. Saya pakar imunologi dan sering bekerja di lab. Jadi, kecelakaan kerap terjadi. Itu lumrah," paparnya.
Pada Mei, Presiden Joe Biden memerintahkan intelijen menggelar penyelidikan selama 90 hari tentang dari mana Covid-19 berasal.
Dilansir New York Post Sabtu (17/7/2021), investigasi tersebut fokus kepada apakah Covid-19 muncul secara alami atau kebocoran lab.
Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan
Pada April 2020, kabel diplomatik Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan keresahan mengenai teori lab Wuhan.
Kabel itu mengungkapkan bagaimana ilmuwan AS sempat dikirim beberapa kali ke "Negeri Panda" untuk menginvestigasinya.
China berulang kali membantah konspirasi itu, dan menegaskan virus tersebut berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.