Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pejabat AS Disebut Mulai Percaya Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan

Kompas.com - 18/07/2021, 12:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Teori konspirasi bahwa Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan, China, disebut mulai banyak diyakini pejabat AS.

Berdasarkan laporan CNN, kini banyak pejabat yang mendukung anggapan virus itu bersumber dari Institut Virologi Wuhan (WIV).

Teori ini pertama kali diembuskan oleh mantan presiden Donald Trump dan sekelompok ilmuwan Eropa pada tahun lalu.

Baca juga: Peneliti di Lab Wuhan Membantah Covid-19 Bocor dari Tempatnya

Meski begitu, ada juga pejabat AS yang yakin Covid-19 ini datang secara alami, bertransmisi dari hewan ke manusia.

Sejak pertama terdeteksi pada Desember 2019, Covid-19 sudah menginfeksi hampir 190 juta dan membunuh 3,5 juta orang di seluruh dunia.

Bahkan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus secara tidak langsung mengakui teori lab Wuhan itu.

Berbicara dari Jenewa, Dr Tedros meminta supaya China lebih bisa bekerja sama dan transparan.

Dia juga meminta agar Beijing menyerahkan data mentah sebelum dan saat pandemi, termasuk data mengenai WIV.

Tedros mengeklaim terdapat "desakan" supaya teori yang menyatakan bahwa virus corona bocor dari WIV dikesampingkan.

Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida

Dia membantah ucapannya sendiri pada Februari, bahwa teori kebocoran tersebut tidak bisa dibuktikan.

"Saya sendiri teknisi laboratorium. Saya pakar imunologi dan sering bekerja di lab. Jadi, kecelakaan kerap terjadi. Itu lumrah," paparnya.

Pada Mei, Presiden Joe Biden memerintahkan intelijen menggelar penyelidikan selama 90 hari tentang dari mana Covid-19 berasal.

Dilansir New York Post Sabtu (17/7/2021), investigasi tersebut fokus kepada apakah Covid-19 muncul secara alami atau kebocoran lab.

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Pada April 2020, kabel diplomatik Kementerian Luar Negeri AS menyebutkan keresahan mengenai teori lab Wuhan.

Kabel itu mengungkapkan bagaimana ilmuwan AS sempat dikirim beberapa kali ke "Negeri Panda" untuk menginvestigasinya.

China berulang kali membantah konspirasi itu, dan menegaskan virus tersebut berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com