Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Izinkan Wisatawan yang Sudah Divaksin AstraZeneca Masuk Negaranya

Kompas.com - 18/07/2021, 11:13 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Perancis mengumumkan pada Sabtu (17/7/2021) bahwa wisatawan internasional yang telah divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca buatan India, akan diizinkan masuk ke negaranya.

Pengumuman yang dilakukan perdana menteri itu, dilansir AP, terjadi sebagai reaksi pasca-sertifikat Covid-19 Uni Eropa tidak mengakui vaksin AstraZeneca yang dibuat Serum Institute India, dan hanya mengakui yang dibuat di Eropa.

Meski begitu, Perancis juga hanya akan mengakui vaksin lain yang disetujui regulator kedokteran Uni Eropa.

Ini berarti wisatawan yang telah menerima vaksin buatan China dan Rusia, tidak akan diizinkan masuk.

Baca juga: Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Dapat Standing Ovation di Wimbledon 2021

Negara-negara lain di Uni Eropa sudah menerima vaksin AstraZeneca India sebelum keputusan Perancis ini.

Sementara itu, seiring dengan pembaruan tentang kebijakan vaksin untuk pelancong internasional, Perancis menambahkan Tunisia, Indonesia, Kuba, dan Mozambik ke "daftar merah" kunjungan.

Negara-negara itu dianggap berisiko tinggi karena sebaran wabah virus corona.

Baca juga: Simak 4 Strategi Menkes Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Langkah-langkah baru tersebut digabungkan dengan tindakan keras terhadap vaksin virus corona minggu lalu oleh Perancis.

Hal ini mendapat reaksi keras dari warganya.

Saat ini, petugas kesehatan diharuskan mendapat vaksin virus corona pada 15 September mendatang, atau mereka akan diskors tanpa dibayar.

Warga juga harus menggunakan pass Covid-19 untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berbelanja dan makan di luar.

Baca juga: Ikut Festival Bebas Corona, 1.050 Orang di Belanda Positif Covid-19

Pass Covid-19 hanya berlaku jika seseorang telah divaksinasi lengkap, baru saja pulih dari virus, atau baru-baru ini dites negatif untuk Covid-19.

Penduduk Perancis pun sempat turun ke jalan minggu lalu untuk memprotes mandat baru ini.

Mereka mengatakan bahwa pembatasan itu tidak adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com