Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Jacob Zuma Minta Rakyat Afrika Selatan Protes dan Menjarah secara Tanggung Jawab

Kompas.com - 16/07/2021, 18:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Putra mantan Presiden Jacob Zuma disebut meminta rakyat Afrika Selatan protes dan menjarah secara bertanggung jawab.

Duduzane Zuma memperingatkan, saat ini negara mereka di ujung tanduk menuju kekacauan besar, saat kerusuhan memasuki hari keenam.

Pasukan keamanan kewalahan menangani kerusuhan dan penjarahan yang dilakukan massa pendukung Zuma.

Baca juga: Kerusuhan dan Penjarahan di Afrika Selatan Makin Ganas, 25.000 Tentara Akan Dikerahkan

Buntut kekacauan itu terjadi setelah Zuma tidak kunjung menyerahkan diri dalam dakwaan korupsi yang membelit dirinya.

Dalam video yang disiarkan di Instagram, Duduzane mengeklaim kericuhan itu tidak mengejutkannya.

Satu dari 20 anak Jacob Zuma itu menyalahkan kerusuhan karena penahanan ayahnya, dan lockdown Covid-19.

Duduzane juga menyatakan penangkapan dan penahanan ayahnya tidak adil, dan berjanji akan terus menyerukan pembebasannya.

"Tidak ada makanan di atas meja"

Dalam pesannya kepada demonstran Afrika Selatan, Duduzane meminta supaya mereka bertanggung jawab.

Baca juga: Kerusuhan di Afrika Selatan Picu Darurat Pangan dan Bahan Bakar

"Bagi mereka yang ingin berunjuk rasa maupun menjarah, berhati-hati dan lakukan secara bertanggung jawab," kata dia.

Dia mengeklaim sebagai sosok yang mengedepankan perdamaian dan persatuan. Menurutnya, satu-satunya keluar dari krisis ini adalah dengan bersatu.

Duduzane Zuma berujar, situasi tak kondusif ini antara lain karena kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan.

"Tentu, kita tidak ingin berada dalam situasi di mana mereka pergi bekerja dan tidak menemukan makanan di meja," kata dia.

"Sengaja menutup mata"

Selain menyalahkan penangkapan ayahnya, Duduzane juga mengecam publik yang "sengaja menutup mata" akan adanya kemiskinan di Afrika Selain.

Baca juga: Kerusuhan Afrika Selatan: Polisi Tertangkap Basah Ikut Menjarah Barang-barang

"Jangan lupa publik adalah produk lingkungannya. Mudah saja, mereka akan tetap seperti ini selama tidak ada makanan di meja," tegasnya.

"Cabut lockdown, biarkan orang bekerja, biarkan bisnis berjalan. Ini langkah pertamanya," lanjutnya dilansir The Sun Jumat (15/7/2021).

Setidaknya 72 orang tewas dan 1.200 lainnya ditangkap saat orang menjarah alkohol hingga toko baju.

Militer yang berjumlah puluhan ribu personel dikerahkan untuk mencegah penjarahan dari makanan hingga televisi.

Warga yang bersenjata menyatakan mereka akan melindungi kawasan mereka dari para penjarah.

Baca juga: Kerusuhan di Afrika Selatan Makin Parah, Kilang Minyak Sampai Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com