Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peter R de Vries, Reporter Kriminal Belanda yang Ditembak 5 Kali, Meninggal

Kompas.com - 16/07/2021, 06:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Reporter kriminal Belanda, Peter R de Vries, yang terluka parah setelah ditembak lima kali di Amsterdam saat siang hari pekan lalu, meninggal di rumah sakit pada Kamis (15/7/2021).

Kematiannya jurnalis investigasi terkemuka berusia 64 tahun itu diumumkan oleh pihak keluarga.

de Vries meliput kasus pengadilan terhadap salah satu bandar narkoba yang paling diburu di Belanda. Dia ditembak setidaknya lima kali saat keluar dari studio televisi, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Raja Belanda: Penembakan Reporter Peter R de Vries Serangan terhadap Demokrasi

Reporter tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dan berjuang untuk bertahan hidup sejak itu.

"Peter berjuang sampai akhir, tetapi dia kalah dalam pertempuran itu," kata keluarganya kepada penyiar komersial RTL, dikutip Kompas.com dari AFP.

"Dia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya ketika dia meninggal," tambah mereka, yang menambahkan bahwa prosesi pemakaman belum diatur.

Serangan terhadap de Vries, yang pertama kali mendapatkan ketenaran karena pelaporan orang dalam tentang penculikan jutawan Freddy Heineken pada 1983, memicu kecaman luas dan kekhawatiran akan keselamatan jurnalis di Eropa.

"Sangat sedih dengan berita meninggalnya Peter R de Vries," kata ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.

"Wartawan investigasi sangat penting bagi demokrasi kita. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi mereka," kicaunya di Twitter.

"Kematian Peter R de Vries sangat menyentuh saya," tambah Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Hampir mustahil untuk dipahami," kata Rutte.

Baca juga: Peter R de Vries: Reporter Kriminal Belanda, Musuh Para Penjahat Kelas Kakap

Ratusan pelayat kemudian berkumpul di tempat de Vries ditembak, dekat dengan alun-alun Leidseplein Amsterdam. Banyak dari mereka yang meletakkan karangan bunga atau kembang.

"Dia tidak akan pernah menggambarkan dirinya sebagai pahlawan. Dia sama seperti orang-orang lain," kata Verena Postma, seorang pelayat.

"Dia selalu mengatakan kita tidak boleh menyerah pada kriminalitas," imbuhnya kepada AFP.

Tersangka ditangkap

Sebanyak dua tersangka ditangkap tak lama setelah penembakan dan hadir sebentar di pengadilan Jumat (9/7/2021).

Kedua pria tersebut, yang diidentifikasi oleh media Belanda sebagai warga negara Polandia bernama Kamil E (35) dan Delano G (21), akan tetap ditahan selama dua minggu lagi, kata Pengadilan Distrik Amsterdam.

Polisi menangkap kedua tersangka di sebuah mobil dekat Den Haag tak lama setelah penembakan itu.

Laporan media Belanda mengatakan, Kamil E yang tinggal di kota kecil Maurik, Belanda tengah, diduga mengemudikan mobil pelarian, sedangkan Delano G dari Rotterdam, diyakini sebagai penembaknya.

Baca juga: Bandar Narkoba Spanyol Bangun Kapal Selam Khusus, Mampu Angkut 2 Ton Obat Terlarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com