Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Idul Adha, Bangladesh Berlakukan Jeda Lockdown Selama 8 Hari

Kompas.com - 16/07/2021, 06:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Mobil, kereta api, serta bus kembali beroperasi dan ribuan orang di Bangladesh mulai pulang kampung, setelah pemerintah mencabut lockdown sementara untuk menyambut Idul Adha.

Pemerintah Bangladesh telah mengizinkan jeda 8 hari, setelah 2 pekan lockdown berlangsung, dengan pasukan berpatroli di jalan-jalan untuk menertibkan orang-orang tetap di rumah.

Secara tradisional, puluhan juta orang dari negara berpenduduk 169 juta orang itu merayakan Idul Adha. Sehingga menjelang perayaan, para warga akan meninggalkan kota-kota besar untuk pulang kampung.

Baca juga: 18 Kasus Baru Covid-19 Muncul, Melbourne Segera Berlakukan Lockdown

Dengan masyarakat Muslim yang akan merayakan Idul Adha, bus, kereta api, dan kapal feri mulai kembali beroperasi, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (15/7/2021).

Di pelabuhan Shimulia, sekitar 70 kilometer dari Dhaka, bus-bus memadati feri, dan memadati tepi sungai utama, menyebabkan kemacetan yang kacau.

Mohammad Sharif, seorang tukang kayu berusia 18 tahun yang tinggal di Dhaka, pergi ke desanya untuk berkumpul dengan orang tuanya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Dunia: Asia-Pasifik Terpukul Keras Lonjakan Besar, Sebagian Lockdown

"Saya mengambil kesempatan pertama untuk pulang. Jika lockdown diberlakukan lagi setelah Idul Adha, maka saya akan tinggal di desa saya," katanya kepada AFP sebelum naik kapal.

Sirajul Islam, kepala polisi di Louhojang, selatan Dhaka mengatakan polisi berjuang untuk mengendalikan massa.

"Ada penumpukan penumpang yang besar pada feri," katanya.

"Kami telah mengambil langkah tegas agar feri tidak membawa terlalu banyak penumpang yang melanggar aturan kesehatan," terangnya.

Baca juga: Ribuan Orang Langgar Lockdown Nasional di Bangladesh demi Lihat Rani, Si Sapi Kerdil

Pihak berwenang di negara mayoritas Muslim itu mengatakan mereka melonggarkan pembatasan Covid-19 untuk membantu perekonomian. Lebih dari 10 juta sapi dan kambing, yang bernilai miliaran dolar AS, disembelih untuk Idul Adha.

Sopir bus dan operator kapal mengatakan mereka senang bisa bekerja dan menghasilkan uang lagi.

"Kami telah menjadi korban virus ini selama 15 bulan. Dampaknya bagi keluarga kami sangat sulit," kata sopir bus Abdul Kader.

"Setidaknya 300 bus telah meninggalkan terminal bus Gabtoli menuju distrik Bangladesh utara sejak pagi ini. Orang-orang meninggalkan kota secara massal," kata Rakib Hasan Johny, seorang manajer layanan bus Hanif kepada AFP.

Baca juga: Covid-19 Memburuk di Vietnam, Kota Besar Berpenduduk 9 Juta Orang Lockdown

Pakar virus memperingatkan pemerintah agar tidak mencabut lockdown, dengan mengatakan itu mungkin menyebabkan penyebaran Covid-19 varian Delta lebih cepat yang telah melanda negara itu sejak akhir Mei.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus harian Covid-19 telah melonjak di atas 12.000, lebih dari 2 kali lipat dari bulan lalu.

Kematian karena Covid-19 telah mencapai rekor 230 per hari. Para ahli mengatakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari perkiraan pemerintah.

Bangladesh sejauh ini telah mencatat lebih dari 17.000 kematian dan satu juta kasus Covid-19.

Baca juga: Studi Terbaru: Konsumsi Alkohol di AS Meningkat Saat Lockdown Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com