Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Markas PBB New York Ternyata Bukan Termasuk Wilayah AS, Mengapa?

Kompas.com - 06/07/2021, 15:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Markas Besar PBB di New York disebut sebagai lokasi terpenting, tempat utama Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang.

Di sini, Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB melakukan sidangnya.

Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial digelar tiap tahunnya di markas besar ini, bergantian dengan markas PBB di Jenewa.

Selain itu, di sini juga terdapat gedung Sekretariat PBB.

Tapi, walau berada di New York, Markas Besar PBB tidak terikat secara teritori. Bahkan, tempat ini bukan termasuk teritori AS. Bagaimana bisa?

Baca juga: Petani Asal Indonesia Jadi Pembicara di Markas PBB

Berdiri di pantai timur Pulau Manhattan, di tepi Sungai Timur New York City, markas 18-Acre PBB
disebut simbol perdamaian dan "suar harapan".

Dilansir website resmi PBB, situs kantor pusat PBB dimiliki langsung oleh PBB.

"Ini adalah wilayah internasional. Tidak ada perwira federal, negara bagian atau lokal atau Amerika Serikat, baik administrasi, peradilan, militer atau polisi, yang dapat memasuki kantor pusat PBB," tulis situsnya.

"Markas tak dapat dimasuki kecuali dengan persetujuan dan dalam kondisi yang disepakati oleh Sekretaris Jenderal."

Baca juga: Pidato Trump Ini Bikin Para Pemimpin Dunia di Markas PBB Tertawa

Meski begitu, Perserikatan Bangsa-Bangsa terikat oleh perjanjian dengan AS, negara tuan rumahnya, untuk mencegah markas besarnya digunakan sebagai tempat perlindungan bagi orang yang berusaha menghindari penangkapan di bawah undang-undang Federal.

Orang-orang yang diekstradisi oleh pemerintah AS juga dilarang memanfaatkan markas PBB dalam upaya menghindari penangkapan.

Di markas ini, PBB memiliki pasukan pemadam kebakaran, keamanan, dan cabang kantor pos sendiri.

Baca juga: Film Kartini Diputar di Markas PBB

Setelah PBB didirikan pada tahun 1945, markas besarnya awalnya berada di London. Namun pada 24 Oktober 1949, batu pertama Markas Besar PBB diletakkan di New York.

John D. Rockefeller II menghibahkan sekitar 7 hektare tanah di tepi timur Manhattan pada PBB sebagai asetnya--yang lantas jadi Wilayah Teritorial Internasional.

Pada 1951, gedung-gedung utama kompleks ini selesai. Mulai Gedung Sidang Umum, gedung-gedung konferensi, dan gedung Sekretariat yang tingginya 39 lantai.

Baca juga: Di Markas PBB, Kapolri Beberkan Pendekatan Lunak Hadapi Ancaman Terorisme Global

Lalu pada tahun 1961, dibangunlah perpustakaan Dag-Hammarskjöld dan antara tahun 1969-1976, dibangunlah Gedung UN-Plaza yang berfungsi sebagai hotel dan gedung kantor.

Selain di New York, markas PBB lainnya berada di Jenewa, Wina dan Nairobi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com