Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Alexander Hamilton, Bapak Pendiri AS yang Gagal Berkuasa karena Tersandung Skandal

Kompas.com - 06/07/2021, 14:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Alexander Hamilton adalah salah satu figur Bapak Pendiri Bangsa bagi Amerika Serikat (AS) berkat reputasinya selama Perang Revolusi.

Dia adalah pendukung kuat pemerintah federal, dan memainkan peran kunci dalam membela dan meratifikasi Konstitusi AS.

Sebagai Menteri Keuangan AS pertama, Hamilton membangun fondasi keuangan untuk negara baru “Uncle Sam.” Dia melawan oposisi sengit dari saingan beratnya Thomas Jefferson (Presiden AS Ketiga).

Perbedaan antara keduanya kelak berperan dalam pembentukan awal partai politik di negara ini. Gaya politik Hamilton blak-blakan dan terpolarisasi kerap memicu konfrontasi.

Tapi karirnya menuju puncak kekuasaan AS terhambat akibat skandal seks yang memalukan. Pada 1804 ia terbunuh dalam duel satu lawan satu oleh Aaron Burr, musuh politiknya.

Baca juga: Kenapa AS Dijuluki Negeri Paman Sam?

Masa kecil di Karibia

Hamilton lahir pada 1755 atau 1757 di pulau Nevis di Karibia. Orang tuanya adalah Rachel Fawcett Lavien, wanita keturunan Huguenot Inggris - Perancis, dan James Hamilton, seorang pedagang Skotlandia.

Rachel masih menikah dengan pria lain pada saat Hamilton lahir. Dia dikabarkan telah meninggalkan suaminya, yang kasar dan menghabiskan sebagian besar kekayaan keluarga Rachel, serta telah memenjarakannya karena perzinahan.

Ayah Hamilton meninggalkan keluarganya dalam kemiskinan pada 1766. Bertekad untuk memperbaiki nasibnya, Hamilton mengambil pekerjaan pertamanya pada usia 11 tahun, tidak lama setelah ayahnya pergi.

Tetapi keluarga itu segera mendapat pukulan menyedihkan lainnya. Setelah bekerja tanpa lelah untuk memenuhi kebutuhan, ibunya jatuh sakit dan meninggal pada 1768 dalam usia 38 tahun.

Setelah kematian ibunya, Hamilton menemukan pekerjaan dengan Beekman and Cruger. Perusahaan itu bergerak di sektor ekspor-impor, dan dimiliki oleh seorang pengusaha New York bernama Nicholas Cruger.

Baca juga: Peringati Kemerdekaan AS, Joe Biden: Mau Divaksin Berarti Patriotik

Cruger langsung menyukai Hamilton muda, dan mulai memberikannya tanggung jawab terkait sektor keuangan global.

Tak perlu waktu lama anak laki-laki itu mendapat tugas memeriksa kargo, menyiapkan daftar muatan kapal, hingga kerap memberikan nasihat kepada kapten.

Karena perusahaan juga berurusan dengan budak, Hamilton juga bersentuhan dengan sisi kehidupan yang lebih kelam.

Setelah bekerja, Hamilton menghabiskan waktunya membaca di perpustakaan Pendeta Hugh Knox. Alhasil, dia memiliki pengetahuan yang luas dalam sastra, sejarah dan ilmu pengetahuan.

Secara bersamaan, dia juga mulai menerbitkan puisi sesekali di koran lokal. Dia membuat para pembacanya terkesan dengan kisah yang gamblang tentang badai yang melanda pulau itu pada 1772.

Baca juga: Pertunjukan Kembang Api Bakal Semarakkan Peringatan Kemerdekaan AS

Hijrah ke Daratan Amerika

Penduduk setempat pun membantu mengumpulkan uang untuk mengirimnya belajar ke AS. Hamilton akhirnya tiba di New York pada akhir 1772 saat ia berusia 16 tahun.

Dia berhasil mendapat pendidikan di King's College (yang kemudian berganti nama menjadi Universitas Columbia).

Namun alih-alih hanya berkutat dengan urusan akademis, Hamilton justru aktif terlibat dalam dunia politik. Adapun saat itu, AS berada di ambang revolusi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com