Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Daging Anjing di China Bakal Digelar, 5.000 Ekor Dibunuh dalam 10 Hari

Kompas.com - 21/06/2021, 10:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah festival daging anjing bakal digelar di China, di mana 5.000 ekor dibunuh dan dimakan dalam 10 hari.

Otoritas kesehatan maupun kelompok penyayang binatang sudah menyuarakan suara kontra atas perhelatan Festival Daging Anjing Yulin.

Meski begitu, muncul laporan adanya canine yang didatangkan ke kota itu untuk persiapan dikonsumsi.

Baca juga: Kota Shenzhen di China Jadi yang Pertama Larang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing

Berdasarkan laporan Daily Mirror, vendor ketahuan menjual anak anjing yang hendak dimakan sebelum festival dihelat.

Humane Society International (HSI) menyatakan, mereka menemukan adanya delapan kios di kawasan Pasar Dongkou.

Selain itu seperti diberitakan The Sun Minggu (20/6/2021), ada juga 18 di Pasar Nanqiao pada akhir Mei.

Dr Peter Li, pakar China di HSI mengatakan, dia khawatir karena dunia saat ini masih dilanda pandemi Covid-19.

"Mengizinkan kerumunan di depot dan restoran atas nama festival jelas meningkatkan risiko kesehatan publik," papar Li.

Dua kota di China, Shenzhen dan Zhuhai, dilaporkan sudah melarang konsumsi daging anjing di tengah wabah Covid-19.

Baca juga: Wali Kota Salatiga Larang Warganya Konsumsi dan Jual Beli Daging Anjing

Di akhir Februari 2020,"Negeri Panda" sempat melarang peredaran daging hewan liar karena dianggap sumber penularan virus corona.

Di awal pekan kemarin, aktivis sempat menghentikan satu truk yang mengarah ke Yulin, dan menyelamatkan hewan yang hendak dimakan.

Namun, salah satu kendaraan disebut luput dari pengadangan mereka dan terakhir disebut tengah dibuntuti.

Saat dihentikan, truk tersebut tak dilengkapi dokumen karantina, izin transportasi, maupun sertifikat kesehatan untuk membawa binatang di China.

"Dalam rangka menghindari penuntutan, maka si sopir menyerahkan anjingnya," ujar juru bicara organisasi NoToDogMeat.

Baca juga: Jual Daging Anjing di Sukoharjo Dilarang, Melanggar Bakal Dipidana 3 Bulan Penjara

Juru bicara itu menerangkan, saat ini mereka mengerahkan sumber daya untuk menyelamatkan anjing dan menentang upaya mengonsumsinya.

CEO NoToDogMeat Julia de Cadenet berujar, pemerintah Yulin sudah menekankan membunuh hewan liar ilegal.

"Orang yang nekat melakukannya bakal menghadapi denda besar. Kami menyerukan supaya pemerintah segera menegakkannya," tegas De Cadenet,

Berdasarkan data 2020, "Negeri Panda" bertanggung jawab membunuh setidaknya 10 juta anjing setiap tahunnya.

Di pasar basah, para pedagang menjual mulai dari daging, sosis anjing, kaki anjing bakar, hingga penisnya.

Baca juga: Konsumsi Daging Anjing di Medan Tertinggi Kedua Se-Indonesia Setelah Solo, Jakarta Nomor 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com