Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga China Berhasil Lolos ke Taiwan Modal Perahu Karet

Kompas.com - 04/05/2021, 18:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang pria China berhasil lolos tanpa terdeteksi menyeberang ke Taiwan dengan perahu karet melalui Selat Taiwan yang dijaga ketat.

Pria yang bermarga Zhou itu oleh petugas polisi Pelabuhan Taichung ditahan, setelah mendapatkan laporan tentang seorang pria yeng berperilaku mencurigakan di dekat dermaga.

Seorang juru bicara polisi melaporkan bahwa Zhou melakukan perjalanan dari Quanzhou di provinsi Fujian dengan perahu karet sepanjang 2,6 meter, yang dia beli secara online.

Baca juga: Rusia Kesulitan Penuhi Target Dosis Sputnik V yang Dijanjikan, Kini Bermitra dengan China

Petugas polisi melaporkan perjalanan yang ditempuh Zhou 180 km itu memakan waktu sekitar 10 jam melalui Selat Taiwan yang dijaga ketat oleh pasukan Taiwan dan China.

Dalam video penangkapan yang diunggah online, petugas polisi terdengar bertanya kepada Zhou, "Apakah kamu datang untuk mendapatkan kebebasan?"

Zhou menjawab, "Ya. Saya datang dengan perahu". “Taiwan memiliki lebih banyak kebebasan dan kesetaraan,” katanya.

Baca juga: Ribuan Warga China Nikmati Liburan Panjang Tanpa Khawatir Covid-19

Ditanya apakah kehidupan di China buruk, Zhou mengatakan dia percaya kehidupan di China "semua jenisnya buruk".

Zhou kemudian mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak melakukan kejahatan apa pun di negara asalnya.

Taiwan tidak memiliki proses resmi untuk menangani pencari suaka, sejauh ini hanya berurusan dengan individu berdasarkan kasus per kasus.

Baca juga: Otoritas China Hapus Unggahan yang Mengejek Tragedi Covid-19 India Setelah Diserang Warganya Sendiri

Kurangnya undang-undang khusus pengungsi di tengah kekacauan aturan visa Taiwan menjadi penyebab kekhawatiran di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia lokal, terutama karena masyarakat Hong Kong berusaha meninggalkan tindakan otoriter di sana.

Program bantuan pemukiman diberikan untuk warga Hong Kong yang melakukan perjalanan secara legal di Taiwan.

Hal itu yang membuat khawatir atas akses yang tidak adil dan kurangnya transparansi atau pengawasan.

Baca juga: Update Covid-19 di China: Ribuan Turis Padati Tembok Besar China

Polisi Taichung mengatakan Zhou diperiksa oleh unit pengendalian penyakit untuk memeriksa demam, sebelum dia dipindahkan ke penyelidik karena dicurigai melanggar undang-undang keamanan dan imigrasi nasional, yang dapat membawa hukuman penjara dan deportasi kembali ke China.

Dia menjalani 14 hari karantina dan dalam keadaan sehat, kata penjaga pantai.

Penyeberangan yang sukses dari China ke Taiwan termasuk peristiwa langka. Tahun lalu, 12 aktivis Hong Kong yang berniat melarikan diri ke Taiwan dicegat penjaga pantai China kurang dari 100 km dari pulau Hong Kong. 

Baca juga: Tak Ingin Buat China Marah, Kapal Induk Inggris Hindari Lewat Selat Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com