Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejutan Politik Singapura: Calon Suksesor PM Lee Mengundurkan Diri

Kompas.com - 08/04/2021, 19:32 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Perpolitikan Singapura yang terkenal stabil dilanda ketidakpastian, setelah Menteri Keuangan Heng Swee Keat secara mengejutkan memutuskan untuk mundur sebagai calon perdana menteri

Heng dalam konferensi pers Kamis sore (8/4/2021) menyatakan, dia terlalu tua untuk menggantikan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam lima tahun ke depan.

Politisi berusia 60 tahun ini menilai, Singapura memerlukan sosok pemimpin yang lebih muda untuk memimpin negeri kota itu.

Baca juga: Terima Vaksin Covid-19, PM Singapura Serukan Warganya agar Divaksin

Teka-teki suksesi Singapura

Keputusan Heng tentunya menggemparkan "Negeri Singa”, di mana suksesi kekuasaan selalu berjalan dengan mulus dan teratur.

Heng telah dipilih sebagai suksesor Lee pada akhir 2018 lalu. Pemilihan sosoknya dipertegas dengan penunjukannya sebagai Deputi Perdana Menteri pada Mei 2019.

Namun jalan politik Heng tidaklah semulus seperti yang diperkirakan.

Posisinya sebagai calon orang nomor satu Singapura mulai dipertanyakan setelah hasil buruk yang diraih partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat (PAP) pada pemilu Juli 2020.

Perolehan suara nasional PAP yang telah memimpin Singapura sejak kemerdekaan secara tidak terduga jatuh 8,63 persen menjadi tinggal 61,23 persen.

Baca juga: Teka-Teki Suksesi PM Singapura Setelah Kemenangan Hampa Partai Berkuasa

Partai berlambang petir itu juga kehilangan satu dapil grup (GRC) di Sengkang, yang menjadikan perolehan 83 dari 93 kursi parlemen yang diraih sebagai hasil terburuk dalam sejarah.

Heng sendiri meraih hasil buruk di dapil East Coast di mana dia bertarung. Kemenangan tipis 53,39 persen yang diraihnya memunculkan pertanyaan besar mengenai lemahnya mandat politik yang diterimanya.

Kesehatan Heng juga menjadi isu karena dia pernah mengalami serangan stroke pada 2016 yang membuatnya harus cuti sakit selama 3 bulan.

Lee, yang awalnya berencana mengundurkan diri sebelum menyentuh umur 70 tahun, yaitu pada 2022, telah menyampaikan tahun lalu akan menundanya karena wabah Covid-19 yang masih melanda.

Keputusan Heng hampir memastikan bahwa Lee akan terus memimpin Singapura hingga 5 tahun ke depan atau bahkan lebih.

Baca juga: PM Singapura Isyaratkan Tunda Pensiun hingga Covid-19 Mereda

Lee menyatakan berencana mereshuffle kabinet dalam 2 minggu ke depan. Posisi yang akan menjadi perhatian adalah menteri keuangan. 

Heng memastikan mundur sebagai menkeu namun akan tetap mempertahankan posisinya sebagai Deputi PM dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Sosok yang menjadi Menkeu baru Singapura berpotensi menjadi calon kuat suksesor Lee.

Nama-nama yang digadang adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Chan Chun Sing, dan Menteri Pembangunan Nasional yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19, Lawrence Wong.

Selain itu, Menteri Transportasi Ong Ye Kung dan Menteri Pembangunan Nasional Desmond Lee juga memiliki peluang.

Baca juga: Adik PM Singapura Gabung Partai Oposisi, Pemilu Singapura Memanas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com