Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas dalam Demonstrasi Myanmar Kemarin Capai 20 Orang

Kompas.com - 16/03/2021, 15:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

YANGON, KOMPAS.com - Sebuah kelompok pemantau menyatakan, jumlah korban tewas dalam demonstrasi Myanmar Senin kemarin (15/3/2021) mencapai 20 orang.

Negara di Asia Tenggara itu berada dalam krisis sejak junta militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Junta menangkap Aung San Suu Kyi dan tokoh politik lain, memaksa ratusan ribu orang untuk turun ke jalan.

Baca juga: Taiwan Minta Pabriknya di Myanmar Kibarkan Bendera agar Tak Dibakar seperti Pabrik China

Untuk membubarkan demonstrasi, aparat menggunakan gas air mata, peluru karet, hingga peluru tajam di seluruh Myanmar.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menerangkan, setidaknya 20 orang tewas dalam aksi Senin.

"Korban secara dramatis mengalami peningkatan," jelas AAPP. Total 180 orang terbunuh dalam enam pekan terakhir.

Dalam rilis resminya, grup pemantau itu menerangkan korban tewas tak hanya dari pengunjuk rasa, namun masyarakat yang tak ikut berdemo.

Mereka yang meninggal kebanyakan berasal dari kawasan tengah Myanmar. Ada juga korban yang tercatat di Yangon.

Korban di Yangon mencakup dua perempuan yang ditembak mati di dalam rumah, saat aparat berusaha menerobos.

Adapun AFP seperti dilansir Selasa (16/3/2021) menyatakan, ada 11 korban tewas yang berhasil mereka verifikasi.

Adapun Minggu (14/3/2021) merupakan hari paling berdarah, dengan total 44 orang terbunuh dalam unjuk rasa.

Sebagai imbas dari unjuk rasa yang terjadi di akhir pekan, junta memberlakukan darurat militer di enam kawasan di Yangon.

Siapa pun yang tertangkap bakal dihadapkan kepada mahkamah militer daripada pengadilan bagi rakyat sipil.

Hukumannya bervariasi, mulai dari tiga tahun melakukan kerja paksa, hingga pemberlakuan hukuman mati.

Baca juga: 138 Demonstran Tewas, Myanmar Ditakutkan Jatuh ke Perang Saudara Terbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com