Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Konsumsi Hewan Ini Berpotensi Picu Virus Lebih Bahaya dari Covid-19

Kompas.com - 13/03/2021, 18:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Daging moyet afrodisiak, sup alat kelamin macan, dan darah simpanse, itu adalah beberapa dari item yang dapat memicu pandemi, bahkan lebih buruk dari pada virus corona.

Melansir The Sun pada Jumat (13/3/2021), para ahli dan juru kampanye telah menyerukan peringatan tentang bagaiaman perdagangan global untuk daging dan bagian tubuh hewan liar lainnya, menjadi ketakutan mereka tentang potensi virus yang tidak dikenal muncul dan menular ke manusia.

Para ilmuwan takut bahwa hewan liar adalah salah satu bahaya terbesar dalam kemunculan virus baru yang menyebar ke manusia, ketika alam semakin menyusut sementara manusia semakin berkembang.

Umat manusia semakin dalam bahaya, ketika tidak hanya terjadi kontak dengan hewan yang berpotensi mengandung virus, tapi juga memakannya atau memanennya untuk menjadi obat seksual.

Baca juga: AS Dikabarkan Abaikan Peringatan Eksperimen Virus Corona di Wuhan 2 Tahun Sebelum Wabah

Zoonosis, di mana virus ditularkan dari hewan ke manusia, sudah terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan saat manusia memasuki habitat hewan dan perubahan iklim mengubah pola migrasi.

Lalu, konsumsi hewan eksotik, banyak yang dianggap sebagai afrodisiak, menambah risiko tersebut.

Direktur PETA (People for the Ethical Treatment of Animals), Elisa Allen mengatakan kepada The Sun Online tentang bagaimana permintaan terhadap hewan eksotik dapat menggiring pada pandemi lainnya.

"Dari alat kelamin macan ke tanduk badak ke darah simpanse," kata Allen.

Baca juga: Studi: Virus Corona B.1.1.7 64 Persen Lebih Mematikan

"Permintaan bagian tubuh hewan, untuk afrodisiak palsu, ramuan ajaib, kosmetik, piala atau konsumsi menghancurkan populasi liar," ujarnya.

Perdagangan daging semak dan pasar basah diyakini memungkinkan virus menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan karena hewan berdesakan bersama, yang berarti penyakit yang berpotensi mematikan dapat bermutasi saat mereka melintasi antar spesies.

Covid-19 diyakini mungkin menjadi contoh dari hal itu, dengan pasar basah di Wuhan, di mana virus itu berpotensi ditularkan dari kelelawar, ke hewan yang tidak dikenal, ke manusia, menjadi kecurigaan utama asalnya.

Kemudian, ia memperingatkan bahwa pandemi berikutnya bisa jauh lebih buruk dari pada Covid-19, dengan para ahli sebelumnya memperingatkan umat manusia bisa berada di jalur wabah yang lebih buruk dari pada Black Death.

Baca juga: China Luncurkan Paspor Virus Corona, Apakah Itu?

Dokter ilmuwan mikroba Linda Saif mengatakan kepada The Sun Online, "Pasar hewan hidup, di mana kelelawar atau berbagai spesies hewan hadir merupakan sumber potensial untuk peristiwa limpahan zoonosis, tidak hanya untuk virus corona, tetapi yang penting juga untuk virus influenza dari berbagai spesies unggas."

Contoh daging semak termasuk, sup alat kelamin macan, yang merupakan kelezatan tradisional Asia yang menjanjikan untuk meningkatkan kejantanan pria.

Hewan yang terancam punah disembelih dan bagiannya direbus dengan obat serta rempah-rempah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com