Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan "Paspor Virus Corona", Apakah Itu?

Kompas.com - 09/03/2021, 16:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China meluncurkan paspor Covid-19, sebuah program sertifikat kesehatan untuk pelancong internasional negeri Panda.

Melansir AFP pada Selasa (9/3/2021), paspor itu adalah sertifikat digital yang menunjukkan status vaksinasi dan hasil tes virus corona dari pengguna.

Paspor itu akan dapat dimiliki oleh warga China melalui program yang ada di platform media sosial China, WeChat, yang mulai dirilis pada Senin (8/3/2021).

Baca juga: Parlemen China Dorong Pemerintah Terbitkan Paspor Vaksin Covid-19

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, sertifikat itu diluncurkan "untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dan memfasilitasi perjalanan lintas batas".

Sertifikat itu dimaksudkan untuk perjalanan dalam dan luar negeri China, tapi untuk saat ini hanya tersedia untuk digunakan oleh warga China dan sifatnya belum wajib.

Tidak ada indikasi dari otoritas dari negara lain yang akan menggunakan program tersebut saat pelancong China pergi ke luar negeri.

Baca juga: AS Kecam Rusia Bahayakan Nyawa dengan Informasi Sesat Vaksin Covid-19

Kendati demikian, sertifikat tersebut, yang juga tersedia dalam bentuk kerja, dianggap sebagai "paspor virus" pertama di dunia.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris adalah di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan penerapan izin serupa.

Uni Eropa (UE) juga sedang mengerjakan "paspor hijau" vaksin Covid-19, yang akan memungkinkan warganya untuk melakukan perjalanan antar negara anggota blok dan ke luar negeri.

Baca juga: Bayi Berusia 37 Hari di Yunani Meninggal karena Covid-19

Media lokal, Xinhua, melaporkan pada Senin (8/3/2021), program paspor virus China itu dilengkapi dengan enkripsi QR code yang memungkinkan setiap negara untuk medapatkan informasi kesehatan dari pelancong.

"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas lainnya sudah diperlukan untuk dapat masuk transportasi domestik dan banyak ruang publik di China.

Baca juga: Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Istrinya Positif Covid-19

Aplikasi melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau", jika pengguna tidak melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi Covid-19 atau belum melakukan perjalanan ke hotspot virus.

"Kode hijau" artinya tanda yang mengidentifikasi kondisi kesehatan yang baik.

Namun, sistem tersebut telah memicu kekhawatiran privasi dan kekhawatiran itu menandai perluasan pengawasan pemerintah.

Baca juga: Siswa Siap Kembali ke Kelas, Inggris Bagikan 57 Juta Alat Tes Covid-19 ke Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com