Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Myanmar Tak Segan Bunuh Pedemo yang Ikut Mogok Massal

Kompas.com - 22/02/2021, 14:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

YANGON, KOMPAS.com - Militer Myanmar pada Minggu (21/2/2021) memperingatkan para pedemo anti-kudeta, mereka bisa tewas jika ikut mogok nasional.

Peringatan keras itu diumumkan setelah demo besar akhir pekan lalu, yang diwarnai penembakan polisi terhadap para demonstran di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Sedikitnya dua demonstran Myanmar tewas dalam penembakan itu.

Baca juga: 2 Pedemo Myanmar Tewas Ditembak Polisi, Salah Satunya di Kepala

"Para pengunjuk rasa sekarang menghasut rakyat, terutama remaja dan pemuda yang emosional, ke jalur konfrontasi di mana mereka akan kehilangan nyawa," ungkap Dewan Administrasi Negara, nama junta militer yang sekarang mengontrol Myanmar.

Melansir artikel CNN, ancaman itu disampaikan lewat tv nasional MRTV pada Minggu malam waktu setempat.

Kemudian Associated Press mewartakan, pernyataan itu juga menganggap pengunjuk rasa melakukan kekerasan, sehingga mau tidak mau aparat keamanan harus membalasnya.

Sejauh ini sudah tiga pengunjuk rasa yang ditembak mati.

Baca juga: Demo Myanmar Mencekam, 6 Orang Ditembak Peluru Tajam oleh Polisi

Kemudian video-video yang beredar di media sosial pada Minggu malam dan Senin pagi menunjukkan pagar kawat berduri menutup jalan ke beberapa kedutaan besar di Yangon.

Kota terbesar di Myanmar itu menjadi titik fokus demo belakangan ini. Militer juga mengerahkan kendaraan lapis baja ke sana.

Massa demo Myanmar menyerukan mogok massal dengan menutup semua kantor dan toko pada Senin (22/2/2021).

Aktivis mendesak semua warga ikut mogok massal yang dikenal dengan istilah "Five Twos", mengacu pada lima angka 2 pada tanggal hari ini.

"Besok 22.2.2021 akan menjadi hari bersejarah yang besar. Tetap awasi dan doakan kami, teman-teman," twit Gerakan Pembangkangan Sipil kelompok aktivis demo terkemuka pada Minggu.

Baca juga: Lawan Kudeta Myanmar, Hacker Serang Web Pemerintah Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com