Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Myanmar Mencekam, 6 Orang Ditembak Peluru Tajam oleh Polisi

Kompas.com - 20/02/2021, 19:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MANDALAY, KOMPAS.com - Sebanyak 6 orang ditembak dengan peluru tajam dan 5 lainnya ditembak peluru karet oleh polisi dan tentara, dalam demo Myanmar terbaru pada Sabtu (20/2/2021).

Orang-orang yang ditembak itu adalah demonstran yang menentang kudeta militer Myanmar.

Hari ini ratusan polisi dan tentara berjaga di galangan kapal Yadanarbon di Mandalay, Sungai Irrawaddy.

Baca juga: Lawan Kudeta Myanmar, Hacker Serang Web Pemerintah Militer

Kehadiran mereka memicu kekhawatiran warga sekitar, yang curiga akan ditangkap karena ikut gerakan anti-kudeta.

Para pengunjuk rasa pun mulai meneriaki polisi agar pergi, dengan memukul panci dan wajan sebagai bentuk protes.

Namun, polisi kemudian menembaki mereka dengan peluru tajam, peluru karet, dan bola ketapel.

"Enam pria dengan luka tembak di tim kami. Dua terluka parah," kata seorang asisten medis dokter di tempat kejadian, kepada AFP. Ia menolak menyebutkan nama karena alasan keamanan.

Baca juga: Pembangkangan Sipil Myanmar Meningkat, Gerakan Mobil Mogok” Blokade Jalan-jalan

Salah satu korban pria dipukul di bagian perut dan sekarang dalam kondisi kritis, lanjutnya.

"Kami memindahkan mereka yang terluka parah dan kritis ke tempat lain untuk perawatan intensif, tetapi kami tidak bisa bilang di mana."

Dokter di lokasi kejadian memastikan bahwa para pedemo itu ditembak oleh timah panas.

"Kami tidak punya cukup obat untuk merawatnya di sini," katanya saat menjelaskan tentang pemindahan pasien.

Baca juga: Myanmar Mencekam, Warga Ronda Malam untuk Cegah Penggerebekan Militer

Selongsong peluru yang ditemukan di Mandalay, Myanmar, pada Sabtu (20/2/2021). Militer Myanmar mulai menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa anti-kudeta, setelah sempat menghalau dengan meriam air, gas air mata, ketapel, dan peluru karet.AP PHOTOS Selongsong peluru yang ditemukan di Mandalay, Myanmar, pada Sabtu (20/2/2021). Militer Myanmar mulai menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa anti-kudeta, setelah sempat menghalau dengan meriam air, gas air mata, ketapel, dan peluru karet.
Di sekitar lokasi unjuk rasa, ditemukan selongsong peluru dan amunisi ketapel termasuk bola logam.

Sebuah video di Facebook yang ditayangkan live oleh warga setempat menunjukkan suara tembakan tanpa henti.

"Mereka menembak dengan kejam," kata warga itu yang tampaknya berlindung di lokasi proyek dekat TKP.

Sebelumnya seorang pedemo anti-kudeta yang ditembak di kepala pada 9 Februari di Naypyidaw, meninggal pada Jumat (19/2/2021).

Dokternya mengonfirmasi kepada AFP bahwa lukanya berasal dari peluru tajam.

Baca juga: Demonstran Penentang Kudeta Myanmar yang Ditembak di Kepala Tewas di Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com