Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Ungkap Penyesalan Terbesarnya, Apa Itu?

Kompas.com - 19/02/2021, 18:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Mothership

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad mengungkapkan, mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2003 adalah penyesalan terbesarnya.

Pernyataan itu dia utarakan dalam wawancara dengan Sinar Harapan di Facebook. Mahathir diketahui menjabat pada 1981 hingga 2003.

"Saya kira penyesalan terbesar saya adalah mundur di 2003. Tak ada yang meminta saya, dan saya cukup populer dengan dua pertiga dukungan," ungkapnya.

Baca juga: Mahathir Beri Nasihat ke PM Malaysia jika Ingin Krisis Covid-19 Berakhir

Mundur karena merasa tua

Politisi berjuluk Dr Ma itu menceritakan, dia memutuskan mundur karena merasa sudah tua, dan ingin beristirahat setelah 22 tahun memimpin.

Selain itu seperti diberitakan Mothership Kamis (18/2/2021), Mahathir Mohamad ingin agar generasi muda menggantikan tempatnya.

Tetapi beberapa hari setelah dia mundur, Dr M mengeklaim orang-orang mulai mendatangi dan meminta agar dia turun gunung.

"Saya katakan ke mereka saya ingin beristirahat. Tetapi mereka terus datang. Jadi, bagaimana saya bisa menolak?" kata dia.

Baca juga: Mahathir: Pakatan Harapan Tumbang karena Dukung Anwar Ibrahim, Bukan Saya

Penggantinya menciptakan "kegaduhan" di masyarakat

Mantan PM Malaysia dua periode tersebut membantah punya hubungan buruk dengan dua penggantinya, Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak.

Dr M mengatakan, dia secara pribadi memilih Abdullah sebagai suksesornya, dan mendukung Najib untuk menggantikan Abdullah.

"Saya tentu akan mendukung jika penampilan mereka begitu baik. Saya jelas akan mencalonkan mereka selama perbuatan mereka benar," ujar dia.

Tetapi, politisi 95 tahun itu tak menyangka, baik Abdullah dan Najib akhirnya membuat kegaduhan di "Negeri Jiran".

Melihat dua penerusnya bertindak tak benar, Mahathir mengaku prinsipnya berubah di mana dia tak harus loyal kepada pemimpin.

Baca juga: Mahathir Mohamad Terbuka Kembali Kerja sama dengan Umno, tapi Ini Syaratnya...

Tak menyesal mundur di 2020

Sempat mengaku menyesal mundur pada 2003, Mahathir berkata dia justru tak menyesali saat dia meletakkan jabatan tahun lalu.

Dia mundur pada Februari 2020 setelah dua tahun menjabat, buntut kekisruhan yang terjadi di aliansi Pakatan Harapan.

Dr M menerangkan, dia menyalahkan partainya, Partai Pribumi Bersatu, yang berkhianat dengan keluar dari Pakatan.

Semnpat didapuk sebagai PM Malaysia interim, Mahathir sebenarnya sudah berniat maju lagi sebagai kandidat.

Namun, upayanya terganjal kubu Anwar Ibrahim. Pada akhirnya, Raja Malaysia Sultan Abdullah memilih Muhyiddin Yassin sebagai pengganti.

Baca juga: Mahathir: Meski Saya Mati, Orang Bakal Tetap Mengritik Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com