Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampar 33 Hari di Pulau Terpencil, 3 Orang Ini Bertahan Hidup Makan Kelapa

Kompas.com - 15/02/2021, 15:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

NASSAU, KOMPAS.com – Tiga orang yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni di Bahama selama 33 hari akhirnya berhasil diselamatkan.

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan ketiga orang tersebut merupakan warga Kuba sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (11/2/2021).

Awalnya, Penjaga Pantai AS sedang melakukan patroli rutin. Ketika itulah Penjaga Pantai AS melihat tiga orang tersebut di Pulau Anguilla Cay, Bahama, mengibarkan bendera darurat.

Ketiganya mengatakan kepada para petugas bahwa mereka bertahan dengan cara memakan kelapa.

Baca juga: Misteri Tulang Rahang yang Terdampar di Pesisir Pantai Australia Terkuak

Salah satu kru yang terlibat dalam upaya penyelamatan mengatakan kepada BBC bahwa dia kagum karena mereka bisa bertahan begitu lama.

Kelompok itu pertama kali terlihat di pulau yang terletak di antara Florida Keys dan Kuba pada Senin (8/2/2021).

Seorang perwira Penjaga Pantai AS Letnan Riley Beecher mengatakan kepada BBC bahwa ketika sedang berpatroli menggunakan pesawat, dia melihat sesuatu yang menyita perhatiannya.

Beecher lantas terbang cukup rendah dan saat itulah dia melihat ada orang-orang yang meminta pertolongan.

Baca juga: Bangkai Salah Satu Paus Terbesar Ditemukan Terdampar di Italia

Beecher dan rekan-rekannya tidak diperlengkapi alat-alat untuk melakukan penyelamatan dengan segera.

Namun, mereka menjatuhkan makanan, air, dan radio untuk diberikan kepada mereka sehingga mereka dapat berkomunikasi.

"Sayangnya kami tidak cukup pandai berbahasa Spanyol. Dengan sedikit keahlian berbahasa Spanyol, saya dapat mengerti bahwa mereka berasal dari Kuba dan mereka membutuhkan bantuan medis,” ujar Beecher.

“Mereka mengatakan bahwa mereka telah berada di pulau itu selama 33 hari," imbuh Beecher.

Ketiga orang yang terdampar tersebut terdiri atas dua pria dan satu wanita. Mereka mengatakan bahwa mereka berenang ke pulau itu setelah perahu mereka tenggelam.

Baca juga: Ada Kokain Senilai Rp1,1 Triliun dalam Perahu yang Terdampar di Kepulauan Marshall

Beberapa media di AS melaporkan bahwa ketiganya juga bertahan hidup dengan memakan tikus serta keong.

Ketiganya akhirnya diterbangkan dari pulau itu ke pusat medis di Florida, AS, dengan helikopter pada Selasa (9/2/2021).

Setelah itu, mereka dibawa ke kantor Imigrasi AS dan Penegakan Bea Cukai, kata Penjaga Pantai AS.

Anggota tim penyelamat mengatakan kepada BBC bahwa mereka belum pernah menyaksikan situasi seperti ini sebelumnya.

"Saya tidak pernah menemukan orang yang telah (terdampar) selama itu sebelumnya," kata Letnan Justin Dougherty.

Baca juga: Hampir 100 Paus Pilot Terdampar di Pulau Chatham, Terpaksa Di-eutanasia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com