Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kokain Senilai Rp1,1 Triliun dalam Perahu yang Terdampar di Kepulauan Marshall

Kompas.com - 17/12/2020, 21:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

MAJURO, KOMPAS.com - Polisi di Kepulauan Marshall, sebuah negara di wilayah geografis Oseania, telah menemukan sebuah alat angkut narkoba terbesar mereka, yakni sebuah perahu yang terdampar di sebuah pulau karang kecil.

Melansir BBC, Kamis (17/12/2020) perahu itu diperkirakan telah terombang-ambing melintasi Samudra Pasifik dari Amerika Latin, dan mungkin sudah berbulan-bulan di samudra.

Dari dalam perahu yang terdampar itu, polisi menemukan kokain seberat 649 kilogram yang diperkirakan bernilai 80 juta dollar Amerika Serikat (AS) sekitar Rp1,1 triliun.

Baca juga: Dikira Kapal Pukat Biasa, Ternyata Membawa Kokain Senilai Rp 2,6 Triliun

Walau penemuan narkoba di pantai terpencil kepulauan Pasifik itu bukan yang pertama, tapi itu merupakan temuan rekor.

Kokain yang ditemukan telah dibakar pada Selasa lalu, kecuali 2 paket yang dikirim ke Administrasi Penegakan Narkoba AS untuk kemudian diperiksa.

Perahu sepanjang 5,5 meter itu ditemukan oleh penduduk setempat di Pulau Karang Ailuk. Penduduk mencoba memindahkan perahu tersebut namun karena muatannya terlampau berat, mereka kesulitan.

Baca juga: Video Polisi Gerebek Laboratorium Kokain Terbesar di Belanda

Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, para warga menemukan beberapa paket narkoba yang tersembunyi di bagian dalam perahu.

Jaksa Agung Kepulauan Marshall Richard Hickson mengatakan perahu itu mungkin telah hanyut selama lebih dari setahun dan kemungkinan besar dari Amerika Tengah atau Selatan.

Arus Samudra Pasifik sering mendorong puing-puing dari sana ke Kepulauan Marshall, dan penemuan narkoba kerap terjadi.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Papua Nugini, Ternyata Bawa Kokain Senilai Rp 1 Triliun

Biasanya, narkoba-narkoba itu dijual oleh penduduk setempat dan tidak dilaporkan ke pihak berwenang. Namun adanya kasus pasien komplikasi karena konsumsi cocaine crack alias "kokain meletup" membuat pihak berwenang di Kepulauan Marshall menangani penyalahgunaan itu.

Hickson lalu memuji penduduk setempat karena memberi tahu pihak berwenang tentang tangkapan terbaru mereka.

Sebelumnya pada 2014, seorang pria dari El Salvador ditemukan di sebuah kapal yang terdampar di pulau karang Ebon.

Baca juga: Karena Nama Bos Mafia di Film John Wick, Polisi Italia Gagalkan Penyelundupan Kokain

 

Dia mengatakan telah menghabiskan 13 bulan tersesat di laut dan mengaku bertahan hidup dengan menangkap ikan, burung dan penyu dengan tangan kosong.

Setelah pria itu diselamatkan, para peneliti dari Universitas Hawaii melakukan 16 simulasi komputer tentang pola penyimpangan dari pantai Meksiko dan menemukan bahwa hampir semuanya akhirnya berakhir di Kepulauan Marshall.

Dengan populasi 55.000 orang, Kepulauan Marshall terdiri dari dua rantai pulau karang bersama dengan lebih dari 1.000 pulau kecil, tepat di utara Khatulistiwa di Samudra Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com