KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 70 tahun berhasil mendayung lebih dari 4.828 kilometer seorang diri dan menggalang dana amal lebih dari 640.000 Pound Inggris atau sekitar Rp 8,9 miliar.
Dia melintasi Samudra Atlantik dalam waktu 56 hari, 2 jam , dan 41 menit sendirian demi menggalang dana untuk badan penelitian Alzheimer.
Baca juga: Berkat Kekuatan Musik, Ex-Balerina Penderita Alzheimer Ini Jadi Ingat Gerakan Tariannya
???? FRANK ROTHWELL FINISHES TWAC2020 - NEW WORLD RECORD ????@Frank_Rothwell has completed the @TaliskerWhisky Atlantic Challenge.
He rowed 3,000 miles across the Atlantic in 56 days, 2 hours, 41 minutes and is the oldest person to row solo, unassisted across the Atlantic Ocean! pic.twitter.com/bJgIK3vSbr
— Atlantic Campaigns (@ACampaigns) February 6, 2021
Melansir Sputnik, seorang kakek bernama Frank Rothwell telah menjadi pendayung tertua yang melintasi Samudra Atlantik tanpa bantuan orang lain.
Aktivitas tersebut dilakukan Rothwell untuk badan amal penelitian Alzheimer yang berbasis di Inggris sekaligus sebagai penghormatan bagi saudara iparnya.
Rothwell memulai perjalanannya pada 12 Desember tahun lalu di La Gomera, salah satu pulau utama dalam rangkaian Pulau Canary dan melintasi garis finis pada Sabtu (6/2/2021) di Antigua, kepulauan Karibia.
Baca juga: Mengenal Penyakit Alzheimer, Gejala dan Perawatannya...
Pria itu mengatakan bahwa ketika dia menyelesaikan perjalanannya, dia mengalami momen yang sangat membahagiakan.
Rothwell lebih lanjut berterima kasih kepada semua orang yang telah memberikan donasi dan mengiriminya dukungan.
Baca juga: Kurang Waktu Tidur Malam pada Pria Picu Risiko Alzheimer
"Saat mendayung, saya menerima pesan yang menyentuh dari orang-orang yang memiliki pengalaman yang sama dengan saya, dengan apa yang menimpa saudara ipar saya, Roger, jadi saya harap saya telah membantu keluarga lain dalam beberapa cara juga."
Penyakit Alzheimer adalah gangguan memori progresif yang secara perlahan dan permanen memutuskan hubungan antar sel saraf.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 50 juta orang di dunia menderita penyakit itu pada 2019.
Baca juga: Beda Gejala Demensia dan Alzheimer, Serupa tapi Tak Sama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.