Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Melahirkan Saat Koma, Baru Bertemu Bayinya 75 Hari Kemudian

Kompas.com - 07/02/2021, 23:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat, Kelsey Townsend, yang sempat koma ketika melahirkan anaknya yang keempat, baru bisa bertemu dengan bayinya 75 hari kemudian.

Lucy adalah anak keempat Kelsey dan lahir lewat operasi cesar tanggal 4 November lalu.

Kelsey yang berusia 32 tahun waktu itu positif mengidap virus corona dan dokter memutuskan menidurkannnya dalam keadaan koma, sebelum melakukan operasi cesar di Rumah Sakit St Mary's di Madison, Wisconsin Amerika Serikat.

Baca juga: Ibu Hamil Tak Percaya Covid-19, Akhirnya Menyesal Setelah Tertular

Sejak itu, Kelsey mendapat bantuan pernapasan untuk menjaga jantung dan paru-parunya.

"Hi. I love you. Saya sangat menyayangimu Ya aku sudah merindukanmu," kata Kelsey ketika pertama kalinya melihat Lucy.

Kelsey pertama kalinya melihat Lucy tanggal 27 Januari lalu, ketika ia diperbolehkan meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah.

"Kami langsung merasa dekat ketika bertemu. Dia tersenyum lebar melihat saya, dan memandang saya, seolah-olah dia tahu siapa saya sebenarnya dan itu membuat saya senang sekali," katanya.

Jennifer Krupp, dokter spesialis di rumah sakit tersebut mengatakan hal yang langka bagi rumah sakit untuk bisa membantu kelahiran bayi dari seorang ibu yang sedang menderita parah karena Covid-19.

Baca juga: Ibu Dosen yang Putar Balik Sembarangan Polisikan Si Perekam Video

Derek Townsend membawa putri mereka Lucy untuk bertemu ibunya Kelsey pertamakalinya.(Taryn Ziegler Marie Photography/AP)AP/TARYN ZIEGLER MARIER PHOTOGRAPHY via ABC INDONESIA Derek Townsend membawa putri mereka Lucy untuk bertemu ibunya Kelsey pertamakalinya.(Taryn Ziegler Marie Photography/AP)
Saturasi oksigen Kelsey begitu rendah, saat ia tiba di rumah sakit, sehingga otak bayi dan organ lainnya berpotensi rusak.

Kulit Kelsey juga sudah berubah menjadi abu-abu dan biru, sehingga menurut dokter Thomas Littlefield yang ikut menanganinya, operasi cesar segera harus dilakukan.

Pada awalnya para dokter memperkirakan Kelsey akan memerlukan transplantasi kedua bilik paru-parunya di akhir Desember.

Namun keadaannya membaik dengan cepat dan di pertengahan Januari tidak perlu lagi dirawat di bagian unit perawatan intensif, dan tidak memerlukan transplantasi paru-paru.

Derek Townsend bersama keluarganya merayakan kembalinya Kelsey ke rumah 27 Januari.(Taryn Ziegler Marie Photography/APAP/TARYN ZIEGLER MARIE via ABC INDONESIA Derek Townsend bersama keluarganya merayakan kembalinya Kelsey ke rumah 27 Januari.(Taryn Ziegler Marie Photography/AP
Suami Kelsey, Derek Townsend, menggambarkan apa yang dialami istrinya seperti sebuah perjalanan roller coaster.

"Berulang kali saya mendapat panggilan telepon tengah malam dan dinihari. Dokter mengatakan mereka sudah berusaha maksimal membantu Kelsey dan keadaannya masih tidak stabil," katanya.

"Jadi berulang kali saya merasa bahwa kami akan kehilangan dia."

Baca juga: Meraba-raba Ibu Pacarnya Saat Tidur, Pria Ini Dijebloskan ke Penjara

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com