Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Karantina 5.000 Orang karena Klaster Covid-19 dari Rumah Sakit

Kompas.com - 25/01/2021, 12:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan akan melipatgandakan jumlah orang yang harus dikarantina di rumah menjadi lebih dari 5.000, melansir Reuters.

Menteri Kesehatan Taiwan pada Minggu (25/1/2021) mengatakan langkah itu diambil sebagai usaha menahan cluster domestik Covid-19 yang langka yang berhubungan dengan penularan rumah sakit.

Sementara Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif.

Sebagian besar dari 890 orang yang terinfeksi berasal dari kasus impor. Sejak 12 Januari hanya sejumlah kecil penularan domestik ditangani di rumah sakit.

Baca juga: Taiwan Batalkan Festival Lentera Tahun Baru Imlek Setelah Kluster Baru Covid-19 Muncul

Sebanyak 15 orang yang terinfeksi sejauh ini di rumah sakit di kota utara Taoyuan. Namun jumlah yang terbilang kecil dibandingkan dengan banyak bagian lain dunia itu sudah membuat pemerintah ketakutan.

Pemerintah telah membatalkan banyak acara berskala besar terkait dengan Tahun Baru Imlek yang akan datang.

Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan kepada wartawan telah menambah jumlah orang yang harus dikarantina di rumah selama 14 hari.

Karantina itu diberlakukan kepada mereka yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi dari cluster rumah sakit.

Baca juga: Penularan Lokal Covid-19 di Taiwan Muncul Lagi, Pertama Sejak April

Dia menyebutkan jumlahnya sekitar 5.000 orang. Jumlahnya bertambah dibandingkan dengan sekitar 1.300 yang saat ini sudah berada di karantina.

Pemerintah telah menguji semua orang yang telah dikarantina, dan telah mengumumkan kasus baru di antara mereka setelah dikonfirmasi.

Taiwan memiliki sistem yang sangat mumpuni untuk melacak mereka yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi. Ada jaringan pemantauan elektronik untuk memastikan mereka yang berada di karantina tetap di rumah.

Terlepas dari infeksi baru, Taiwan hanya memiliki 95 kasus aktif yang dirawat di rumah sakit. Pemerintah mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan rincian setiap infeksi baru.

Baca juga: 200 Hari Tanpa Kasus Covid-19, Ini Rumus Keberhasilan Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com