ROMA, KOMPAS.com - Italia memiliki sejumlah kue tradisional yang bentuknya menyerupai alat kelamin, salah satunya cannoli.
Walau membuat beberapa orang zaman modern terbahak-bahak, asal-usul kue ini berasal dari tradisi yang tidak main-main.
Napoli terkenal dengan pizza, Roma dengan sajian pasta cacio e pepe, sementara Sisilia populer karena cannoli.
Baca juga: Jill Biden Sebut Dirinya Ibu Garda Nasional Sambil Ucapkan Terima Kasih dan Bagikan Kue
Dianggap makanan penutup mulut khas italia yang paling lezat, hampir setiap kafe dan toko kue di Sisilia dengan bangga menjual cannoli.
Pemerintah lokal menghormati pamor cannoli lewat laman daring mereka, sementara orang-orang Sisilia mengabadikan panganan ini melalui kalimat terkenal di film legendaris The Godfather, "Letakkan senjata, ambil cannoli."
Jika Anda pernah melihat cannoli dan berpikir, "ya, kelihatannya seperti itu," Anda tidak sendiri.
Makanan manis khas Sisilia yang digemari banyak orang ini memang menyerupai lingga. Namun ada alasan yang masuk akal di balik penciptaannya.
Merujuk sebuah legenda, selama kerajaan Arab menguasai kota Caltanissetta di kawasan Sisilia, sekitar tahun 1000 masehi, sekelompok perempuan membuat suguhan.
Makanan yang mereka ciptakan kue pastri goreng yang terbuat dari tepung, gula dan mentega, yang diisi dengan keju ricotta bercita rasa manis dan lembut.
Makanan ini dibuat untuk memuliakan maskulinitas pimpinan kerajaan yang notabene merupakan laki-laki.
Meski cerita ini tidak dapat dibuktikan karena tidak ada catatan tertulis yang mendukung, konsep kue berbentuk erotis memang sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu.
Baca juga: Bangkai Salah Satu Paus Terbesar Ditemukan Terdampar di Italia
Mereka menyantapnya untuk merayakan kesuburan dan keibuan.
Kebiasaan itu diperkirakan berasal dari ritus era sebelumnya, yaitu penyembahan dewi Isis pada masa Mesir Kuno. Praktik itu diyakini menyebar ke seluruh kawasan Mediterania, termasuk wilayah Sisilia pada era pra-Romawi.
Menurut Maria Oliveri, seorang pakar isu warisan budaya dari kota Palermo, organ seksual tidak tabu bagi masyarakat Yunani dan Romawi kuno. Sebaliknya, organ seksual dihormati sebagai simbol kelimpahan.
"Bentuk makanan penutup khas Sisilia yang seperti organ seksual berasal dari masa itu. Dulu memiliki banyak anak dianggap penting karena merekalah yang akan menggarap ladang dan menafkahi keluarga," kata Oliveri.
Pada abad ke-11, bangsa Norman mengubah Sisilia menjadi wilayah yang kental dengan ajaran dan nuansa Katolik. Tradisi kuno yang sebelumnya eksis pun akhirnya bercampur dengan tradisi Katolik.
Pengamatan titik balik matahari pada musim dingin menyatu dengan perayaan Natal, sementara ritual kesuburan menyatu dengan Paskah.
Makanan penutup kuno Sisilia pada era itu tetap bertahan, terutama karena peran para biarawati. Mereka membuat panganan untuk festival dan hari raya keagamaan.
Baca juga: 3 Hakim yang Awasi Sidang 355 Anggota Mafia Italia Minta Mundur