Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Resmi Pindah Rumah, Kedatangan Trump Sudah Ditolak Tetangga

Kompas.com - 18/01/2021, 12:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah mendapat penolakan tetangga, meski belum resmi pindah ke resor Mar-a-Lago, Florida.

Trump akan keluar dari rumah dinas Presiden AS di Gedung Putih ke resor pribadinya di Florida, yang sudah ditempatinya sejak pindah dari New York pada 2019.

Namun belum resmi dia pindah rumah, para tetangga di hunian elite Palm Beach sudah menyuarakan penolakan.

Baca juga: Trump Akan Balas Dendam ke 10 Republikan yang Memakzulkannya

Selama bertahun-tahun banyak komplain karena jalan ditutup atau terjadi kemacetan, saat kunjungan presiden dijaga ketat di wilayah itu.

Sebelum menjadi presiden, Trump juga pernah berseteru dengan pejabat lokal akibat melanggar aturan zonasi, dengan mendirikan tiang bendera raksasa di sana.

Kemudian belum lama ini, warga setempat khawatir dengan seringnya pesta di Mar-a-Lago dan orang-orang tidak memakai masker ataupun menjaga jarak.

"Kita tidak boleh terkurung di rumah kita sendiri," kata Amber Gitter agen real estate lokal yang menghadiri pesta Tahun Baru di sana, kepada The Guardian.

"(Tidak ada pemerintah) yang bisa menyuruh Anda tetap di rumah dan tidak bekerja," lanjutnya.

Baca juga: Pada Hari Pelantikan, Biden Akan Ubah Aturan Trump Soal Larangan Masuk bagi Beberapa Negara Muslim

Lalu dengan Trump yang segera keluar dari Gedung Putih dan pindah ke Mar-a-Lago bersama istrinya, Melania, tetangga sudah ancang-ancang menghalangi kepindahan mereka.

Diwartakan news.com.au pada Senin (18/1/2021), bulan lalu ada sekelompok tetangga marah yang mengirim surat permintaan ke dewan kota Palm Beach, agar Trump tidak pulang ke Mar-a-Lago karena ada perjanjiannya.

Mereka berkata, di Mar-a-Lago ada ketentuan pemilik rumah tidak boleh menetap di sana lebih dari 21 hari dalam setahun.

"Sama sekali tidak ada landasan hukum dia bisa memakai properti itu sebagai tempat tinggal dan klub," kata tetangga terdekat, Glenn Zeitz, kepada The Washington Post.

Baca juga: Publik AS Sarankan Sosok Trump di Film Home Alone 2 Di-edit, Macaulay Culkin Sepakat

Trump membeli kompleks seluas 5.800 meter persegi itu pada 1985, dan total berisi 126 kamar.

Namun karena biaya perawatan membengkak jadi jutaan dollar per tahun, dia membuat kesepakatan dengan kota Palm Beach pada 1993.

Salah satu poinnya adalah durasi batasan masa inap, agar tetap menjadi resor pribadi yang eksklusif bukan hotel atau rumah.

Menurut The Washington Post, sebelum kesepakaan ditandatangani pengacara Trump meyakinkan dewan kota bahwa kliennya tidak akan menetap berlama-lama di sana.

Baca juga: Trump “Obral” Hak Prerogatif, Rencana Beri 100 Grasi Sekaligus di Hari Terakhir Kepresidenan

Di perjanjian itu tertera, Mar-a-Lago wajib melaporkan apakah sedikitnya separuh dari penghuninya tinggal atau bekerja di Palm Beach, penghuninya tidak sampai 500 orang, dan tak ada yang menginap lebih dari 21 hari dalam setahun.

Selama masa kepresidenannya Trump menghabiskan setidaknya 130 hari di sana, menurut penghitungan The Washington Post. Sampai saat ini pun tidak ada keberatan yang diajukan dewan kota.

Namun manajer kota Palm Beach, Kirk Blouin, pekan lalu berkata ke The Guardian, dewan akan meninjau masalah tersebut dalam rapat bulan depan.

Baca juga: Para Pemohon Grasi Dikabarkan Bayar Sekutu Trump untuk Lobi Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com